KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah strategi diterapkan perbankan dalam upaya mengejar dana murah guna memperkuat likuiditas. Bila sebelumnya jarang dilirik, kini bank mulai gencar menghimpun simpanan dari segmen pebisnis dan UKM. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan terus memperkuat dana murah salah satunya melalui produk simpanan tabungan.
SVP Retail Deposit Product And Solution Group Bank Mandiri Evi Dempowati mengharapkan tabungan bisa tumbuh 12%. “Tahun 2023, kita fokus ke segmen bisnis karena kita lihat Livin’ itu sudah banyak tapi rata-rata transaksinya 15 kali, kita lihat bank kompetitor bisa 30 kali, ternyata mereka banyaknya di segmen bisnis,” papar Evi kepada KONTAN belum lama ini.
Sejauh ini, produk tabungan Bank Mandiri baru fokus di
payroll, bisnis, dan mikro. Oleh sebab itu, bank berlogo pita emas ini ingin meningkatkan transaksi nasabah untuk mengoptimalkan pendapatan berbasis komisi.
Baca Juga: Volta Gandeng Bank DKI untuk Permudah Kredit Pembelian Motor Listrik Evi menilai potensi transaksi yang banyak terjadi justru datang dari segmen pebisnis ini dibandingkan nasabah
payroll. Namun, pendekatan ke segmen ini harus berbeda dan memberikan solusi yang mereka butuhkan. Hingga September 2022, Bank Mandiri sudah berhasil mengakuisisi 3 juta rekening tabungan bisnis, naik 29% secara tahunan. Ia berharap jumlah dan volume transaksi segmen bisnis pada 2023 harus lebih tinggi dibandingkan 2022. “Fokus kita terus memperkuat dana murah atau CASA yang November 2022 sudah sekitar 77% dari total dana pihak ketiga (DPK). Suku bunga sudah naik, sehingga kami akan tetap jaga rasio CASA di atas 70% di 2023,” paparnya. Guna mencapai target itu, Bank Mandiri akan semakin gencar mengakuisisi nasabah baru. Setelah itu, akan memberikan layanan sehingga nasabah menggunakan layanan Kopra untuk segmen
wholesale dan Livin’ bagi segmen ritel. “Agar mereka terikat, kami tawarkan
cross selling seperti kredit dan berbagai layanan transaksi. Rekening tabungan itu harus jadi transaksi bukan saja simpanan saja,” tambah Evi.
Tak mau kalah, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga tancap gas mengakuisisi berbagai nasabah pebisnis. Bahkan, bank bersandi saham BBTN ini gencar melakukan
roadshow memperkenalkan produk ini ke berbagai kota. “Total himpunan tabungan bisnis per Oktober 2022 sekitar Rp 2 triliun dengan total 24.000 rekening. Pada 2023, BTN targetkan bisa mencapai Rp 7 triliun hingga Rp 8 triliun,” ujar Direktur
Distribution & Funding Bank BTN Jasmin kepada KONTAN. Ia menyebut keaktifan bertransaksi menjadi aspek paling penting dari segmen pebisinis. Di sisi lain, BTN akan mengincar ekosistem dari usaha tersebut untuk ditawarkan berbagai produk perbankan. Guna menarik minat calon nasabah, BTN juga menawarkan tabungan bisnis dengan
bundling kredit UMKM. Lewat cara ini, BTN bisa meningkatkan mitigasi risiko kredit UMKM dan pendapatan berbasis komisi transaksi bisa masuk ke BTN. Dia menjelaskan, Tabungan BTN Bisnis menjadi salah satu solusi bagi para pelaku usaha yang akan mempermudah transaksi bisnisnya karena memiliki beragam fitur pendukung diantaranya limitasi transaksi yang tinggi untuk transfer. Selain itu, Tabungan BTN Bisnis juga menawarkan fitur yang dapat memudahkan pemantauan,dan pencatatan pembukuan transaksi.
Baca Juga: Sejak BI Kerek Suku Bunga Acuan, Rata-Rata SBDK KPR Sudah Mulai Naik "Tabungan BTN Bisnis ini memberikan kemudahan transaksi kepada segmen pebisnis seperti SME, perdagangan, properti dan lain-lain, baik secara individu maupun secara institusi," ungkapnya. Jasmin mengatakan, Tabungan BTN Bisnis dapat menunjang aliran transaksi di antara para pedagang dari
supplier, pengolah bahan baku maupun penjual di rantai bisnis industri. Apalagi pertumbuhan bisnis produk lokal makin diminati dengan kualitas dan produk yang inovatif.
"Pertumbuhan bisnis yang pesat perlu didukung layanan perbankan yang mumpuni dan mendukung transaksi," imbuhnya. Terkait Tabungan BTN Bisnis, lanjut Jasmin terdapat sejumlah
benefit yang diberikan kepada para pengusaha. Di antaranya besaran limit transaksi, yaitu nilai transfer antar rekening BTN maupun Bank lain lebih besar daripada tabungan biasa. Selain itu Tabungan BTN Bisnis masih menerapkan bebas biaya transfer dan administrasi. "Tabungan BTN Bisnis juga memberikan rincian informasi terkait transaksi bisnis yang detail, misalnya mencantumkan identitas pengirim dana dan informasi metode transaksi yang masuk, apakah dengan QRIS atau EDC dan sebagainya," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari