Perbankan kian strategis mengelola iklim investasi



JAKARTA. Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Budi Gunadi Sadikin menilai, peranan perbankan kini makin strategis dalam memperkuat iklim investasi di Indonesia. Kondisi itu terlihat dalam porsi pembiayaan investasi swasta dan pemerintah yang 60% berasal dari kredit perbankan.

Porsi pembiayaan itu, kata Budi, jauh di atas penerbitan saham dan obligasi. Selain itu, laju pertumbuhan penyaluran kredit perbankan juga masih terbilang tinggi. Tercatat, pada Agustus lalu, angka pertumbuhan penyaluran kredit berada pada kisaran 22%.

"Dengan gross non performing loan (NPL/ rasio kredit bermasalah) yang cukup rendah di kisaran 1,9%," kata Budi dalam Mandiri Investment Forum, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (11/11).


Budi menjelaskan, sebagai salah satu bank pelat merah, Bank Mandiri terus menambah penyaluran kredit investasi di berbagai sektor industri. Di September 2013, kredit investasi Mandiri mencapai Rp 128 triliun, meningkat 18,3% dari Rp 108,2 triliun pada periode yang sama di tahun lalu.

Lebih lanjut Budi mengungkapkan, dengan prospek pertumbuhan ekonomi ke depan serta gejolak ekonomi global, perbankan perlu terus meningkatkan dukungannya, sehingga investasi menjadi motor utama penggerak ekonomi nasional.

Catatan saja, data Bank Indonesia (BI) merinci, kredit investasi selalu mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi dari pertumbuhan kredit konsumsi dan modal kerja pada tahun ini. Per Agustus 2013, pertumbuhan kredit investasi mencapai 32,5% secara year on year, jauh melebihi pertumbuhan kredit konsumsi sebesar 16,9% secara yoy.

"Porsi kredit investasi terhadap total kredit juga meningkat menjadi 20% dibandingkan porsi pada 2007 yang mencapai 17%," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri