JAKARTA. Sejumlah bank membuka kembali keran kredit untuk pengembang properti. Ini perkembangan menarik. Sudah lama perbankan memperlakukan pengembang properti bak anak tiri.PT Bank BNI Tbk. termasuk di antara bank yang sudah menggelontorkan kredit itu. Division Head Corporate Banking BNI, Rosa Delima Dwi Mutiari, mengungkapkan, BNI menilai properti akan kembali hidup di semester kedua 2009. "Kami yakin dapat mengucurkan kredit ke sektor properti sebesar Rp 1 triliun pada paruh kedua tahun ini," katanya.Tahun ini, BNI telah mengucurkan kredit ke properti sebesar Rp 2,7 triliun. Sebagian kredit properti BNI mengalir untuk proyek Plaza Indonesia Realty dan mal serta apartemen Central Park.Saat ini, BNI masih bernegosiasi dengan beberapa pengembang proyek mal, apartemen dan rumah sakit di kawasan Jabotabek.Direktur Bisnis PT Bank CIMB Niaga Tbk Handoyo Soebali juga menilai, iklim bisnis properti akan kembali naik daun di semester kedua 2009. Ia mengakui komitmen kredit ke sektor properti mulai cair pada semester kedua ini. "Kami lihat data Bank Indonesia juga menunjukkan itu," katanya.Proyek yang berprospek adalah properti yang menyasar segmen kelas atas seperti apartemen. "Kelas itu paling kecil terkena imbas krisis," ujarnya. Bank Niaga sendiri menjadi anggota sindikasi proyek Central Park.Ada juga bank yang memilih untuk tetap hati-hati dalam penyaluran kredit properti, seperti PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengaku, penjualan proyek properti kembali marak, namun BCA masih ragu-ragu masuk ke pembiayaan proyek properti. "Kami memilih menggarap Kredit Kepemilikan Rumah," katanya.Dwi mengaku, BNI tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit ke perusahaan properti. "Kami tentu memeriksa terlebih dahulu reputasi pengembang proyek tersebut," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perbankan Kucurkan Kredit Properti
JAKARTA. Sejumlah bank membuka kembali keran kredit untuk pengembang properti. Ini perkembangan menarik. Sudah lama perbankan memperlakukan pengembang properti bak anak tiri.PT Bank BNI Tbk. termasuk di antara bank yang sudah menggelontorkan kredit itu. Division Head Corporate Banking BNI, Rosa Delima Dwi Mutiari, mengungkapkan, BNI menilai properti akan kembali hidup di semester kedua 2009. "Kami yakin dapat mengucurkan kredit ke sektor properti sebesar Rp 1 triliun pada paruh kedua tahun ini," katanya.Tahun ini, BNI telah mengucurkan kredit ke properti sebesar Rp 2,7 triliun. Sebagian kredit properti BNI mengalir untuk proyek Plaza Indonesia Realty dan mal serta apartemen Central Park.Saat ini, BNI masih bernegosiasi dengan beberapa pengembang proyek mal, apartemen dan rumah sakit di kawasan Jabotabek.Direktur Bisnis PT Bank CIMB Niaga Tbk Handoyo Soebali juga menilai, iklim bisnis properti akan kembali naik daun di semester kedua 2009. Ia mengakui komitmen kredit ke sektor properti mulai cair pada semester kedua ini. "Kami lihat data Bank Indonesia juga menunjukkan itu," katanya.Proyek yang berprospek adalah properti yang menyasar segmen kelas atas seperti apartemen. "Kelas itu paling kecil terkena imbas krisis," ujarnya. Bank Niaga sendiri menjadi anggota sindikasi proyek Central Park.Ada juga bank yang memilih untuk tetap hati-hati dalam penyaluran kredit properti, seperti PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengaku, penjualan proyek properti kembali marak, namun BCA masih ragu-ragu masuk ke pembiayaan proyek properti. "Kami memilih menggarap Kredit Kepemilikan Rumah," katanya.Dwi mengaku, BNI tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit ke perusahaan properti. "Kami tentu memeriksa terlebih dahulu reputasi pengembang proyek tersebut," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News