Perbankan Marak Jalin Kerja Sama dengan Fintech Lending, Begini Respons AFPI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini, perbankan marak bekerja sama dengan fintech peer to peer (P2P) lending untuk menyalurkan pinjaman. Mengenai hal itu, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai salah satu penyebabnya untuk memaksimalkan potensi pembiayaan ke UMKM, sehingga perbankan memilih fintech lending.

Sekretaris Jenderal AFPI Tiar Karbala menyebut UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, tidak semua UMKM dapat memenuhi persyaratan kredit konvensional yang ketat. 

"Dengan berkolaborasi dengan fintech lending, bank dapat menjangkau segmen UMKM yang sebelumnya sulit dijangkau, sehingga dapat memaksimalkan potensi pembiayaan," ucapnya kepada Kontan, Jumat (20/9).


Baca Juga: Marak Kerja Sama Perbankan dengan Fintech Lending, Ini Kata Pengamat

Tiar menerangkan keterlibatan bank sebagai lender tentu dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap fintech lending. Kerja sama yang terjalin itu juga memungkinkan fintech lending untuk menyalurkan pinjaman dalam jumlah yang lebih besar dan jangka waktu yang lebih panjang.

Oleh karena itu, Tiar memproyeksikan kolaborasi perbankan dengan fintech lending akan makin intensif ke depannya. Hal itu juga dipicu peran pemerintah yang makin mendukung pelaku industri untuk mendorong terciptanya ekosistem yang lebih kondusif, serta adanya perubahan perilaku konsumen yang makin memilih layanan keuangan yang lebih cepat, mudah, dan personal.

Sebagai informasi, baru-baru ini PT Bank Maybank Indonesia Tbk bekerja sama dengan fintech lending PT Berdayakan Usaha Indonesia (Batumbu). Kerja sama strategis itu berupa penyaluran pembiayaan atau channeling senilai Rp 1 triliun dari Maybank Indonesia untuk memperluas cakupan pembiayaan dan mendorong pertumbuhan ekosistem bisnis UMKM.

Baca Juga: Sosialisasi dan Edukasi Menjadi Kunci Perkembangan Transaksi Digital

Selain itu, Group Maybank juga telah mengumumkan kerja sama dengan Grup Modalku untuk mendorong pembiayaan di Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia. Adapun fintech P2P lending PT Inovasi Terdepan Nusantara (360Kredi) juga menjalin kerja sama dengan Bank Sahabat Sampoerna terkait loan channeling atau penerusan kredit.

Adapun berdasarkan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding loan dari perbankan mencapai Rp 38,61 triliun per Juli 2024. Nilai itu meningkat 47,37%, jika dibandingkan posisi per Juli 2023 yang sebesar Rp 26,2 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .