JAKARTA. Mayoritas pemimpin industri perbankan di Indonesia masih merasa khawatir dalam pembiayaan infrastruktur. Sebabnya adalah kompleksitas persoalan dalam pelaksanaan proyek infrastruktur di Indonesia. Menurut survey PwC, hampir sebanyak 60% bank mengakui telah merambah ke dalam pembiayaan infrastruktur. "Hanya saja porsi pembiayaan infrastruktur kebanyakan masih kurang dari 10% dibanding portofolio penyaluran kredit," kata Jusuf Wibisana, Financial Services Partner PwC di Jakarta, Selasa (19/5). Kondisi tersebut menurut Jusuf bisa saja akan mengalami perubahan pada tahun 2015, terutama di sektor transportasi dan energi sebagai fokus utama. Ditambah doktrin Presiden Joko Widodo yang berorientasi pada poros maritim. "Dari survey kami, ini menyita perhatian bank-bank BUMN terutama yang fokus pada program "Tol Laut"," ujar Jusuf.
Perbankan masih khawatir pembiayaan infrastruktur
JAKARTA. Mayoritas pemimpin industri perbankan di Indonesia masih merasa khawatir dalam pembiayaan infrastruktur. Sebabnya adalah kompleksitas persoalan dalam pelaksanaan proyek infrastruktur di Indonesia. Menurut survey PwC, hampir sebanyak 60% bank mengakui telah merambah ke dalam pembiayaan infrastruktur. "Hanya saja porsi pembiayaan infrastruktur kebanyakan masih kurang dari 10% dibanding portofolio penyaluran kredit," kata Jusuf Wibisana, Financial Services Partner PwC di Jakarta, Selasa (19/5). Kondisi tersebut menurut Jusuf bisa saja akan mengalami perubahan pada tahun 2015, terutama di sektor transportasi dan energi sebagai fokus utama. Ditambah doktrin Presiden Joko Widodo yang berorientasi pada poros maritim. "Dari survey kami, ini menyita perhatian bank-bank BUMN terutama yang fokus pada program "Tol Laut"," ujar Jusuf.