KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan meyakini penyaluran kredit ke sektor korporasi masih akan meningkat di 2023. Kendati demikian, permintaan korporasi pada awal tahun baru akan lebih melambat. Survei Bank Indonesia (BI) mencatatkan Permintaan pembiayaan korporasi pada November 2022 terindikasi tumbuh positif.Erwin Haryono Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia (BI) menyatakan saldo bersih tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi mencapai 13,2%. Mayoritas sumber pembiayaan terutama dipenuhi dari dana sendiri, diikuti oleh penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri, pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan pinjaman/utang dari perusahaan induk.
BI memperkirakan kebutuhan pembiayaan korporasi hingga tiga bulan mendatang hingga Februari 2023 sedikit melambat. Perlambatan kebutuhan pembiayaan ini disampaikan oleh responden sektor konstruksi, perdagangan, dan informasi dan komunikasi.
Baca Juga: Tahun Politik, Regulator dan Bankir Sebut Permintaan Kredit Masih Deras pada 2023 “Responden menyampaikan perlambatan kebutuhan pembiayaan sebagai dampak masih lemahnya permintaan mitra dagang, diikuti pesimisme akan peningkatan permintaan masyarakat,” ujarnya pada Rabu (21/12). BI mencatatkan penyaluran kredit kepada korporasi tumbuh 14%
year on year (YoY) menjadi Rp 3.258,8 triliun. Jauh lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit perorangan yang hanya naik 10,4% YoY menjadi Rp 3.007,5 triliun. Direktur Utama Bank Permata Meliza Musa Rusli melihat pertumbuhan permintaan kredit korporasi akan berlanjut di 2023. Sebab, segmen ini telah menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit di Bank Permata. “Di Bank Permata motor pertumbuhannya kredit korporasi, KPR, dan komersial. Saya berharap kredit bisa tumbuh sesuai industri dengan apa yang sudah diharapkan oleh regulator,” ujarnya kepada KONTAN belum lama ini. Sedangkan Direktur
Wholesale Banking Bank Permata Darwin Wibowo menyatakan masih optimis kredit korporasi masih akan meningkat pada tahun depan. Ia mengaku saat ini penyaluran kredit korporasi masih baik hingga saat ini. “Kita akan lihat perkembangan semua industri tidak hanya fokus ke beberapa sektor saja,” paparnya. Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan penyaluran kredit CIMB Niaga tumbuh 12% yoy per November 2022. Lani menyatakan kredit tersebut tumbuh di seluruh sektor.
Baca Juga: Fasilitas Kredit di Bank Masih Menumpuk “Ritel konsumer tumbuh
double digits yang ditumpu oleh KPR dan KKB. Kredit UMKM tumbuh sekitar 9% hingga 10% serta kredit korporasi juga
double digit. Hanya komersial yg masih sedikit minus sekitar 1% hingga 2%,” tambahnya. Sedangkan Direktur
Treasury & International Banking, Panji Irawan menyatakan masih menyusun RBB, namun ia berharap kredit bisa tumbuh dobel digit di 2023. Ia melihat ada potensi di berbagai sektor seperti
downstreaming industri nikel, telekomunikasi, kesehatan,
utilities, dan
food and beverage. “Kita yakin, kita bisa tumbuh di situ, dan itu adalah sebagian corporate punya dan sebagian komponen dari
wholesale yang menjadi keunggulan Bank Mandiri,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .