Perbankan Mulai Gencar Menawarkan KPR Hijau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam mendorong solusi keberlanjutan, perbankan kian aktif menyalurkan produk-produk kredit yang berlabel hijau. Salah satunya yang berkaitan dengan nasabah ritel adalah produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hijau. 

Memang, saat ini bisa dibilang baru segelintir bank yang memiliki produk KPR untuk rumah-rumah dengan konsep eco living. Hal tersebut disebabkan ketersediaan developer atau pengembang yang memiliki sertifikat hijau juga belum banyak.

Executive Vice President Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Welly Yandoko, mengungkapkan bahwa saat ini untuk pengembang mendapatkan sertifikat hijau tidaklah mudah. Sebab, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di mana itu juga berpengaruh pada harga rumah tersebut.


Baca Juga: Siap-siap, BNI Expo 2024 Akan Tawarkan Promo KPR, KKB, Fashion, Hingga Tiket Pesawat

”Saya ngak hafal kriterianya, tapi rumah yang bersertifikat hijau itu tidak hanya terkait kaca maupun pohon, tapi interiornya ada yang harus dipenuhi,” ujar Welly saat ditemui di ICE BSD, akhir pekan lalu.

Ia bilang, hal tersebut membuat beberapa pengembang akhirnya harus mengkalkulasi ulang terkait harga jual yang ditetapkan. Tak menutup kemungkinan, harga jual rumah yang bersertifikat hijau akan lebih mahal dari yang biasa.

Meski demikian, Welly bilang pihaknya aktif mengajak pengembang-pengembang yang sudah memiliki sertifikat hijau untuk bekerja sama dengan BCA. Dalam hal ini, juga untuk menyalurkan produk KPR hijau yang ditawarkan sejak 2020.

Welly pun mengamini bahwa saat ini penyaluran KPR hijau belum terlalu kencang. Ia menyebutkan saat ini portofolio KPR hijau hingga semester I-2024 baru sekitar 8% dari total new booking di periode ini berjalan.

Baca Juga: Bank BCA (BBCA) Raup Laba Bersih Rp 26,9 Triliun di Semester I 2024, Tumbuh 11,1%

Sebagai catatan, total new booking BCA per Semester I-2024 ada di sekitar Rp 20 triliun. Artinya, portofolio KPR hijau yang dimiliki BCA ada di kisaran Rp 1,6 triliun pada enam bulan pertama 2024. ”Menurut saya ini angka yang sangat suportif, artinya kami juga peduli,” ujar Welly.

Editor: Noverius Laoli