KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir optimis kredit kendaraan bermotor (KKB) kembali bergairah di 2022 seiring perpanjangan insentif PPnBM otomotif. Pada tahun lalu dengan insentif ini, perlambatan bisnis KKB membaik dana hanya tercatat -6,2% secara yoy di Desember 2021. Padahal di Desember 2020, bisnis KKB anjlok 24,4%. Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyambut baik perpanjangan stimulus relaksasi untuk industri otomotif ini. Ia melihat, dengan adanya perpanjangan insentif PPnBM otomotif ini akan memberikan dampak positif bagi KKB perbankan. “Pada 2021, KKB CIMB Niaga tumbuh sangat baik di atas 19% yoy. Tahun ini, harapkan tetap bisa tumbuh di atas 15% yoy,” ujar Lani kepada Kontan.co.id pada Kamis (10/2).
Adapun Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto memandang perpanjangan relaksasi diskon PPNBM sebagai hal yang positif. Ini diperlukan untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat pada masa pemulihan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Baca Juga: Sah! Pemerintah Resmi Perpanjang Insentif PPnBM Kendaraan Bermotor “BRI juga mengapresiasi berbagai kebijakan akomodatif lain yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah dan regulator dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut tentu saja akan berdampak positif terhadap industri keuangan, tidak hanya perbankan, namun juga sektor multifinance,” ujar Aestika kepada Kontan.co.id pada Rabu (9/2). Lanjutnya, BRI menyalurkan KKB dengan cara
channeling kepada multifinance. Dimana khusus layanan KKB BRI dilakukan melalui kerjasama dengan Multi Finance dengan skema Joint Finance. “Selain itu, dalam rangka sinergi dengan perusahaan anak, per 1 Oktober 2020 BRI juga telah menunjuk BRI Finance sebagai penyalur KKB,” paparnya. Adapun PT Bank Syariah Indonesia Tbk yakin pembiayaan kendaraan bermotor tahun ini bisa lebih baik. Wakil Direktur Utama 1 BSI Ngatari mengatakan, industri pengolahan termasuk otomotif berpotensi akan terus mengalami kenaikan seiring pemulihan ekonomi di 2022. Dengan demikian pembiayaan Otomotif BSI juga ikut naik. "Faktor khusus pendorong kenaikan tersebut antara lain dukungan pemerintah khususnya berupa DP 0%, insentif PPnBM berbasis emisi dan infrastruktur pengisian listrik," kata Ngatari,
Baca Juga: Penyaluran Kreidt Konsumsi oleh Perbankan Naik 4,6% pada Tahun Lalu Selain itu, didukung perpanjangan diskon PPnBM dan pemulihan aktivitas ekonomi seiring terkendalinya kasus Covid-19 serta meningkatkan kepercayaan konsumen. Hal ini akan mendorong penjualan kendaraan bermotor. Dengan optimisme tersebut, BSI menargetkan pencairan BSI OTO tumbuh di atas 200% dari tahun 2021.
Beberapa strategi yang telah disiapkan seperti penerapan tarif yang kompetitif melalui BSI OTO Special Price 2022, nasabah dikenakan margin mulai 2,39% flat untuk tenor 3 tahun. Selain itu, BSI juga meningkatkan kolaborasi dengan mitra multifinance untuk meningkatkan pangsa pasar otomotif BSI dan mengoptimalkan cabang potensial untuk menawarkan pembiayaan otomotif. Kemudian menyelenggarakan program-program tematik khusus untuk nasabah BSI OTO, dan BSI OTO go digital dengan berkolaborasi dengan Mitra MUF Syariah, nasabah BSI OTO bisa dengan mudah mengajukan pembiayaan BSI OTO via web bsioto.muf.co.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .