KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sejumlah bank telah bergerak naik sejak Juni paska pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Melandainya permintaan restrukturisasi membuat bank juga jadi bisa lebih fokus mendorong ekspansi penyaluran KUR. Oleh karena itu, perbankan masih optismis bisa menyalurkan KUR sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan pemerintah. Fokus pada sektor usaha yang masih propektif dan digitalisasi pembiayaan merupakan strategi utama mereka untuk bisa mencapai target tersebut. BRI misalnya telah mencatat ada kenaikan sejak bulan Juni setelah sepanjang April - Mei 2020 melambat akibat pandemi Covid-19. Melihat perkembangan ini, BRI optimis bisa merealisasikan kuota KUR yang diperoleh perseroan dari pemerintah sebesar Rp 120,2 triliun tahun ini walaupun realisasi di semester I baru Rp 56 triliun atau 46,66% dari kuota.
Perbankan optimistis kuota KUR akan tersalurkan sepenuhnya di paruh kedua tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sejumlah bank telah bergerak naik sejak Juni paska pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Melandainya permintaan restrukturisasi membuat bank juga jadi bisa lebih fokus mendorong ekspansi penyaluran KUR. Oleh karena itu, perbankan masih optismis bisa menyalurkan KUR sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan pemerintah. Fokus pada sektor usaha yang masih propektif dan digitalisasi pembiayaan merupakan strategi utama mereka untuk bisa mencapai target tersebut. BRI misalnya telah mencatat ada kenaikan sejak bulan Juni setelah sepanjang April - Mei 2020 melambat akibat pandemi Covid-19. Melihat perkembangan ini, BRI optimis bisa merealisasikan kuota KUR yang diperoleh perseroan dari pemerintah sebesar Rp 120,2 triliun tahun ini walaupun realisasi di semester I baru Rp 56 triliun atau 46,66% dari kuota.