KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan tanah air optimis bisa terus meningkatkan kontribusinya untuk mengurangi risiko terkait perubahan iklim dan mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon, dengan menggenjot penyaluran kredit dan pembiayaan hijau atau
green financing pada semester II tahun 2024. Bank CIMB Niaga misalnya, yang baru saja memperkenalkan produk dan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Hijau atau
Green Mortgage. Ini merupakan upaya bank dalam meningkatkan portofolio kredit dan pembiayaan hijau tahun ini. Head of Secured Lending Business & Consumer Credit Underwriting CIMB Niaga Djojo Boentoro mengatakan, inisiatif ini sejalan dengan komitmen CIMB Niaga dalam menjalankan usahanya dengan prinsip ESG (
Enviromental, Social, Governance).
Baca Juga: CIMB Niaga Perkuat Inisiatif KPR Hijau, Dukung Bumi yang Lestari "Salah satu wujud komitmen tersebut yaitu menyediakan fasilitas pembiayaan ramah lingkungan. CIMB Niaga akan terus meningkatkan pinjaman untuk pembiayaan hijau atau green financing, termasuk dari Green Mortgage," ungkap Djojo kepada Kontan belum lama ini. lebih lanjut Djojo menyebut, dengan pembiayaan ini diharapkan semakin banyak proyek atau kegiatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan yang terfasilitasi. "CIMB Niaga menargetkan pertumbuhan segmen KPR Hijau dapat tumbuh 20% pada tahun 2024," ungkapnya. Adapun pada Kuartal I-2024, pembiayaan hijau berwawasan lingkungan hidup yang disalurkan CIMB Niaga mencapai sebesar Rp 54,8 triliun, atau hampir 26% dari keseluruhan portofolio kredit dan pembiayaan perseroan. Senada, Direktur Risk Manajemen Bank Negara Indonesia (BNI) David Pirzada mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk menjalankan peran khusus sebagai agen transformasi dalam penerapan prinsip-prinsip
Environment, Social, and Governance (ESG) dengan memperluas portofolio kredit hijau. Hal tersebut merupakan bentuk implementasi BNI sebagai pionir
green banking di Indonesia yang tercermin dalam penyaluran kredit di sektor hijau. "Dalam menjaga komitmen BNI untuk terus menyalurkan kredit hijau, BNI mengupayakan peningkatan pembiayaan kredit hijau sampai dengan semester II-2024 sebesar Rp 71,3 triliun," ungkap David kepada Kontan. Sementara itu sampai semester I 2024, David memproyeksikan penyaluran kredit hijau BNI dapat tumbuh sebesar 5,1% yoy. Jika melihat realisasi total penyaluran kredit hijau BNI pada Kuartal I-2024, yang mencapai Rp 67,4 triliun, dimana penyaluran terbesar disalurkan kepada sektor Pengelolaan SDA Hayati dan Penggunaan Lahan yang Berkelanjutan sebesar Rp 26,3 triliun dengan porsi 39,1%, kemudian sektor Efisiensi Energi sebesar Rp 14,3 triliun (21,3%), Energi Terbarukan sebesar Rp 11,7 triliun (17,4%), Bangunan Berwawasan Lingkungan sebesar Rp 5,4 triliun (8,1%) dan Pencegahan dan Pengendalian Polusi sebesar Rp 2,7 triliiun (4,1%).
Baca Juga: CIMB Niaga Tawarkan KPR Hijau, Bidik Pertumbuhan 20% di 2024 Sejalan dengan itu Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman juga optimistis potensi pembiayaan hijau terbuka lebar tahun ini. "Tahun ini, kami melihat akan terdapat banyak potensi proyek hijau di Indonesia baik dari sektor energi, perumahan, transportasi hingga infrastruktur, apalagi dengan adanya pembangunan yang sedang berlangsung di IKN," ungkap Ali kepada Kontan. Lebih lanjut Ali menyebut dengan potensi yang besar, tentunya Bank Mandiri akan mendukung penuh proyek-proyek tersebut dan memastikan bahwa Bank Mandiri dapat menjadi bagian dari pembangunannya. Adapun sampai dengan Maret 2024, total
sustainability portfolio Bank Mandiri tumbuh 14% yoy dengan nilai pembiayaan mencapai Rp 264 triliun. Dalam rinciannya, jumlah tersebut terdiri dari portofolio hijau senilai Rp 130 triliun atau tumbuh 11,7% yoy dari total pinjaman yang tumbuh sebesar 19,7% YoY, dan portofolio sosial senilai Rp134 triliun atau 12% dari total pinjaman yang tumbuh sebesar 8,9% YoY.
Baca Juga: Efisiensi Proses Bisnis Bank Jatim (BJTM) Berkat ESG Sementara itu, terdapat top 5 pembiayaan hijau Bank Mandiri pada Kuartal I-2024, di antaranya pengelolaan SDA Hayati dan Penggunaan Lahan Berkelanjutan sebesar Rp 103 triliun, pembiayaan Energi Terbarukan sebesar Rp 9,6 triliun. Bangunan Berwawasan Lingkungan yang memenuhi sertifikasi sebesar Rp 6,7 triliun. Selanjutnya Bank Mandiri juga membiayai produk yang dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan menghasilkan sedikit polusi (
Eco-efficient) sebesar Rp 5,8 triliun, hingga transportasi Ramah Lingkungan sebesar Rp 4 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi