Perbankan Pacu Penyaluran Kredit Sektor UMKM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank di Tanah Air terus memacu penyaluran kredit ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di awal tahun 2023 ini. Perbankan juga optimis penyaluran kredit ini akan terus tumbuh di sepanjang tahun.

PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) misalnya, menyatakan terdapat peningkatan penyaluran kredit UMKM di awal tahun ini. Di mana per Februari 2023 realisasi kredit UMKM perseroan secara bank only tembus Rp 115,97 triliun, meningkat 10% dari posisi tahun sebelumnya.

“Dari jumlah tersebut, pertumbuhan tersebut terjadi pada sektor usaha mikro dengan realisasi mencapai Rp 69,7 triliun per Februari 2023. Tumbuh lebih dari 3,6 kali lipat bila dibandingkan posisi Februari 2022,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha kepada Kontan.co.id, Rabu (12/4).


Baca Juga: Penyaluran Kredit UMKM Bank Mandiri Tembus Rp 115,97 Triliun Hingga Februari 2023

Rudi mengungkapkan, untuk mendorong penyaluran kredit UMKM, pihaknya memiliki berbagai strategi yang terus diterapkan secara ekspansif selama beberapa waktu terakhir.

“Strategi tersebut mencakup melalui pemetaan atau segmentasi pasar calon debitur khususnya pelaku UMKM. Termasuk melakukan pemetaan risiko dengan memeriksa profil usaha, kemampuan bisnis, dan kondisi keuangan calon debitur,” ungkapnya.

Dalam melakukan pemetaan tersebut, lanjut Rudi, perseroan juga menerapkan kredit scoring yang mengacu pada risk appetite. Dikatakannya, ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kredit yang mungkin timbul di kemudian hari.

“Bank Mandiri juga mengadakan program pelatihan dan pendampingan untuk membantu usaha rakyat meningkatkan literasi keuangan. Hal ini dilakukan agar usaha rakyat dapat memahami pentingnya manajemen keuangan yang baik dan dapat mengelola keuangan usaha dengan lebih baik,” terangnya.

Lebih lanjut, Rudi menambahkan, pihaknya juga terus meningkatkan akses layanan keuangan bagi usaha rakyat.

“Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan keberadaan jaringan Cabang dan Mandiri Agent, menyediakan layanan digital, dan kerja sama dengan nasabah/debitur wholesale untuk menyalurkan KUR kepada mitra binaan atau value chain-nya,” pungkasnya.

Corpporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Aestika Oryza Gunarto menyatakan pihaknya optimis penyaluran Kredit UMKM akan terus tumbuh di tahun 2023 ini.

Aestika menyebutkan, penyaluran kredit UMKM BRI tercatat tumbuh positif secara year on year (YoY), dengan kontributor utama pada segmen mikro yang tercatat tumbuh double digit. Dikatakannya, sesuai dengan hasil Indeks Bisnis UMKM kuartal IV 2022 dan Ekspektasi kuartal I 2023, pelaku UMKM di hampir semua sektor semakin optimis kinerja usahanya akan membaik.

“Sebagaimana ditunjukkan oleh Ekspektasi Indeks Bisnis yang tetap di atas 100 dan meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya,” ujarnya kepada KONTAN.

Baca Juga: BRI: Ekspektasi Indeks Bisnis UMKM Tertinggi di Industri Pengolahan

Aestika merinci, sektor industri pengolahan mencatat Ekspektasi Indeks Bisnis UMKM tertinggi yang mencapai 139,1, didukung oleh ekspektasi permintaan dan harga jual produk atau jasa yang secara seasonal meningkat menjelang bulan puasa.

Sedangkan Ekspektasi Indeks Bisnis UMKM pada sektor konstruksi, lanjut dia, menurun namun tetap di zona optimis.

“Hal ini disebabkan proyek-proyek konstruksi dari pemerintah maupun swasta pada kuartal pertama umumnya masih dalam tahap persiapan,” katanya.

Lebih lanjut, Aestika menambahkan bahwa secara umum perseroan optimis pada tahun ini pertumbuhan kredit dapat mencapai double digit, antara 10%-12% YoY.

“Salah satu strateginya yakni BRI akan terus mendorong sumber pertumbuhan baru melalui holding ultra mikro,” pungkasnya.

Sementara itu, PT Bank Sahabat Sampoerna menyampaikan hingga akhir tahun lalu perseroan telah melayani sekitar 300.000 unit usaha maupun perorangan, termasuk lebih dari 77.000 UMKM.

Baca Juga: Soal Rencana Penghapusan Tagih Kredit Macet UMKM, Ini Pandangan Pengamat

Jumlah ini meningkat 4 kali lipat, dibandingkan unit usaha dan perorangan yang dilayani pada satu tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra menyatakan pemberian pinjaman naik 18,5% secara tahunan menjadi Rp 10,1 triliun hingga 2022.

“Sejalan dengan misi Bank Sampoerna untuk memajukan UMKM, hampir 40% dari pinjaman yang diberikan Bank Sampoerna merupakan pinjaman usaha secara langsung ke UMKM,” terangnya melalui keterangan resmi beberapa waktu lalu.

Henky mengungkapkan, memperhitungkan pinjaman multiguna yang diberikan ke UMKM dan pinjaman ke institusi keuangan yang kemudian menyalurkannya ke UMKM, maka sesungguhnya sekitar 62% pinjaman yang disalurkan Bank Sampoerna dimanfaatkan oleh UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .