KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan Indonesia tampaknya masih cukup kuat terhadap guncangan krisis. Ini terlihat dari hasil join stress test Otoritas Jasa Keuangan bersama Bank Indonesia (BI) terhadap 20 bank, terdiri dari 18 bank lokal dan dya bank asing. Stress test ini bertujuan untuk mengukur ketahanan modal dan kecukupan likuiditas perbankan dalam menghadapi perubahan dan shock pada kondisi makro ekonomi. Ke-20 bank tersebut menguasai sekitar 75,88% dari total aset industri perbankan. Berdasarakan stress test yang dilakukan antara lain diketahui ada dua risiko yang paling mempengaruhi bank. Risiko pertama, risiko konsentrasi. Risiko konsentrasi ini mensimulasikan ada tiga debitur terbesar bank yang mengalami gagal bayar alias default. Ini merupakan skenario dengan kerugian paling besar yaitu Rp 171 triliun.
Perbankan relatif tahan terhadap krisis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan Indonesia tampaknya masih cukup kuat terhadap guncangan krisis. Ini terlihat dari hasil join stress test Otoritas Jasa Keuangan bersama Bank Indonesia (BI) terhadap 20 bank, terdiri dari 18 bank lokal dan dya bank asing. Stress test ini bertujuan untuk mengukur ketahanan modal dan kecukupan likuiditas perbankan dalam menghadapi perubahan dan shock pada kondisi makro ekonomi. Ke-20 bank tersebut menguasai sekitar 75,88% dari total aset industri perbankan. Berdasarakan stress test yang dilakukan antara lain diketahui ada dua risiko yang paling mempengaruhi bank. Risiko pertama, risiko konsentrasi. Risiko konsentrasi ini mensimulasikan ada tiga debitur terbesar bank yang mengalami gagal bayar alias default. Ini merupakan skenario dengan kerugian paling besar yaitu Rp 171 triliun.