Perbankan Rem Pendanaan ke Fintech Lending, Begini Kata Akseleran



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank dikabarkan mulai memperkecil porsi penyaluran kredit melalui skema channeling dengan mitra perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending. Salah satu alasannya karena potensi risiko yang besar.

Namun, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2024, pendanaan dari perbankan masih berkontribusi sebesar Rp 33,09 triliun, atau sekitar 53,21% dari total outstanding pinjaman. 

Angka itu meningkat dibanding periode yang sama pada 2023, yakni kontribusi pendanaan perbankan mencapai 44,57% dari total penyaluran. 


Mengenai hal itu, PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran melihat fenomena tersebut tak akan memengaruhi pendanaan perusahaan yang berasal dari perbankan ke depannya. 

Baca Juga: AdaKami Catat Penyaluran Pembiayaan Capai Rp 5,62 Triliun Hingga Mei 2024

Terkait adanya tren negatif perbankan yang akan mengurangi pendanaan, CEO & Co-founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyebut pihaknya saat ini tidak terlalu terdampak. 

Sebab, Ivan menerangkan perbankan juga akan melihat dari tingkat risiko perusahaan dalam menyalurkan pendanaan, yang mana tergambar dari tingkat non performing loan (NPL) perusahaan. Dengan demikian, dia meyakini perbankan tak akan mengerem penyaluran pendanaan.

"Saat ini, TWP90 kami di level 0,23%. Kami fokus untuk melakukan asesmen pinjaman secara prudent untuk memberikan peace of mind kepada para lender kami, baik lender retail maupun institusi," katanya kepada Kontan.

Bahkan, Ivan menyampaikan tren pendanaan dari perbankan akan terus meningkat ke depannya. Dia membeberkan hingga Maret 2024, pendanaan dari perbankan mencapai hampir 50% dari total penyaluran Akseleran. 

"Nilai itu naik dibandingkan periode sama tahun lalu yang sekitar 40%," katanya kepada Kontan.

Lebih lanjut, Ivan menerangkan saat ini lender institutional Akseleran mencapai hampir 60% dari seluruh pendanaan dan menjadi yang paling besar. Adapun pada tahun lalu, retail masih lebih besar sekitar 55% dari total pendanaan. 

"Jadi, memang lender institusional porsinya naik dan perbankan yang paling besar," ujarnya.

Baca Juga: Daftar 101 Pinjol Resmi Terbaru Per Mei 2024

Ke depan, Ivan memperkirakan tren pendanaan terbesar akan terus berasal dari perbankan. Sebab, dia bilang yang punya likuiditas besar adalah perbankan dan cost of fund-nya juga relatif murah. 

Meskipun demikian, dia mengatakan pihaknya akan tetap mempertahankan konsep marketplace lending, yang mana semua orang bisa menjadi pemberi dana atau lender. Saat ini, Ivan menyampaikan Akseleran telah memiliki lebih dari 200 ribu pemberi dana retail dan masih akan berpotensi besar ke depannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi