KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin aktif mendorong pembiayaan hijau sebagai bagian untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan mendukung penyaluran kredit kendaraan listrik. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, yang telah menyalurkan pembiayaan konsumsi kendaraan motor listrik berbasis baterai mencapai Rp 327 miliar per Maret 2023, atau tumbuh 19 kali lipat secara YoY. Hera F Haryn, EVP Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA menyampaikan, hal ini merupakan bentuk komitmen BCA untuk turut mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Juga: Multifinance Injak Gas Membiayai Kendaraan Listrik “Tidak hanya itu, saat ini BCA juga telah menyediakan fasilitas pengisian daya mobil listrik di dua lokasi kantor BCA, yaitu di Wisma BCA Foresta BSD dan BCA KCU Pemuda Semarang,” kata Hera kepada kontan.co.id, Rabu (17/5). Ke depan, pihaknya optimistis melihat terbukanya peluang peningkatan pembiayaan terhadap kendaraan bermotor listrik, sejalan dengan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat yang memperhatikan aspek lingkungan, perkembangan industri yang lebih ramah lingkungan, serta dukungan dari Pemerintah dan regulator. Sebagai catatan, hingga Maret 2023, penyaluran kredit BCA ke sektor-sektor berkelanjutan tercatat sebesar Rp 180,8 triliun atau tumbuh 11,9% YoY, berkontribusi 25,0% terhadap total portofolio pembiayaan BCA. Termasuk dalam pembiayaan berkelanjutan adalah pembiayaan hijau yang mencapai Rp 75,9 triliun dan pembiayaan kepada UMKM sebesar Rp 104,9 triliun. Dalam implementasi
sustainable financing, BCA mendukung pembiayaan pada 12 kategori kegiatan usaha berkelanjutan antara lain sektor energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan SDA hayati dan lahan berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan, produk eco-efficient, bangunan hijau, serta UMKM. PT Bank CIMB Niaga Tbk melalui anak usahanya CIMB Niaga Finance (CNAF) juga telah mencatat kenaikan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan. Per kuartal I/2023, pembiayaan kendaraan listrik CNAF mencapai Rp22,8 miliar atau tumuh 3 kali lipat mencapai 199% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,6 miliar. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman pun optimistis pembiayaan kendaraan listrik pada kuartal selanjutnya akan terus bertumbuh. Oleh karena itu, pihaknya telah memiliki strategi untuk mendongkrak pembiayaan kendaraan listrik di tahun ini. Seperti, menerapkan suku bunga kurang lebih 100 bps, lebih murah dari pembiayaan konvensional. “Kami juga akan mempercepat proses pengajuan serta dokumen yang sederhana yang akan membuat pertumbuhan pembiayaan mobil ramah lingkungan dapat semakin meningkat,” imbuhnya.
Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Bermotor Perbankan Masih Melaju Pembiayaan kendaraan listrik yang diberikan oleh Bank KB Bukopin melalui skema Dealer Financing hingga April 2023 adalah sebesar 753 unit atau mencapai Rp 584 miliar.
Head of Asset Management & Procurement KB Bukopin I Putu Adi Saputra menjelaskan, porsi pembiayaan kendaraan listrik dari total penyaluran Kredit Kendaraan (KKB dan Dealer Financing) sekitar 20%. “Saat ini masih belum terdapat insentif bunga yang diberikan khusus untuk pembiayaan kendaraan listrik, namun secara produk lebih rendah dibandingkan bunga kredit secara umum,” katanya. Adi menyebut, dengan melihat banyaknya pabrikan kendaraan yang saat ini berlomba-lomba untuk menghadirkan kendaraan full listrik maupun kendaraan terelektrifikasi (Hybrid) kedepan pihaknya optimis penjualan kendaraan akan terus meningkat. “Kami berharap tahun ini pembiayan kendaraan listrik bisa tumbuh 20-30% dari posisi tahun 2022,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .