Perbankan Siap Perbesar Kredit buat Telkom



JAKARTA. Pengelola bank-bank berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyambut positif rencana PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom). Operator telekomunikasi itu berniat menggunakan kredit bank untuk membiayai belanja modal (capital expenditure) 2009 senilai Rp 9 triliun.

Bankir menilai, kredit sektor telekomunikasi masih aman di masa krisis. Alasannya, kebanyakan masyarakat tak mengurangi anggaran menelepon maupun pengiriman pesan pendek.

Direktur Korporasi PT BNI Tbk. Krishna R. Suparto menuturkan, Telkom telah lama menjadi mitra strategis BNI, baik untuk penyaluran kredit maupun untuk jasa keuangan lain. "Jadi kalau Telkom memerlukan dana, BNI selalu siap," tutur Krishna, Ahad (30/11).


Pada Juli lalu, BNI memimpin sindikasi kredit ke Telkom senilai Rp 2,4 triliun. Komitmen BNI saat itu Rp 1,2 triliun. PT BRI Tbk. yang juga bergabung menyediakan fasilitas utang senilai Rp 500 miliar. Konsorsium Bank pembangunan Daerah (BPR) yang terdiri dari Bank Jawa Tengah, Bank Jawa Timur, Bank Papua, menyiapkan dana pinjaman Rp 700 miliar.

Bank BUMN lainnya, PT Bank Mandiri Tbk. juga mengaku siap menyalurkan kredit ke Telkom. Direktur Korporasi Bank Mandiri Riswinandi (1/12) mengaku, sejauh ini kredit untuk sektor telekomunikasi tidak ada masalah, baik dalam penyaluran maupun pengembaliannya.

Bank Mandiri pun menempatkan sektor telekomunikasi sebagai andalan dalam penyaluran kredit tahun depan. "Kalau memang nanti Telkom mengajukan proposal dan kami anggap feasible, sudah tentu akan kami biayai," kata Riswinandi. Soal jumlah, dia masih menunggu permintaan resmi Telkom.

Berbeda dengan dua rekannya, PT BCA Tbk. mengaku tak agresif menyaluran kredit ke sektor telekomunikasi. "Kami belum ada rencana pembiayaan ke sektor telekomunikasi secara agresif tahun 2009 nanti," tutur Jahja Setiaatmadja, Wakil Presiden Direktur BCA. Pengelola BCA ingin menilai dulu kondisi ekonomi tahun depan.

Kelesuan perekonomian yang terjadi di semester kedua 2008 membuat BCA lebih berhati-hati dalam penyaluran kreditnya. Tapi BCA akan mempertimbangkan jika Telkom meminta.

Belum meminta

Sebenarnya kebutuhan belanja modal Telkom tahun depan tak cuma Rp 9 triliun, tapi mencapai Rp 22,5 triliun. Telkom akan menutup sekitar 60%-70% dari kebutuhan tersebut dengan dana internal. Hanya 30%-40% dari kebutuhan dana, sekitar Rp 9 triliun yang akan dibiayai dengan pinjaman bank.

Sebagian besar belanja modal Telkom tahun depan akan terpakai untuk memperluas jaringan, seperti membangun transmisi dan menara telekomunikasi alias base transceiver station (BTS). Telkom juga menggunakan dana belanja modal untuk mengakuisisi perusahaan lain.

Baik BNI maupun Bank Mandiri mengaku, hingga kini belum secara resmi menerima permintaan dari Telkom. Itu sebabnya, kedua bank belum melakukan persiapan apa pun, misalnya mencari mitra untuk membentuk sindikasi kreditur.

Krishna berharap, BNI bisa kembali terpilih menjadi pimpinan sindikasi kreditur jika nanti Telkom benar-benar mencari kredit dari perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie