JAKARTA. Di tengah tren penurunan margin laba bersih, sejumlah perbankan menyiasati prospek kinerja keuangannya dengan memperbesar dana murah atawa current account and saving account (CASA) untuk menekan biaya dana. Umumnya, mereka menargetkan pertumbuhan dana murah di kisaran dua digit. Semisal PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang ingin porsi CASA di kisaran 60%65% dari total dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir 2017. Per Mei 2017, dana murah BNI tercatat berjumlah Rp 251,11 triliun, atau setara 59,51% dari total DPK yang senilai Rp 421,94 triliun. CASA BNI tersebut, mampu tumbuh 22,42% dari periode yang sama tahun 2016 yang senilai Rp 205,11 triliun. Guna mencapai target tersebut, bank berlogo angka 46 ini berupaya meningkatkan transaksi nasabah dan mendorong pengembangan teknologi digital banking. "Kami meningkatkan transaksi, baik dari debitur dan nasabah dengan memanfaatkan teknologi digitalisasi untuk mencapai rasio CASA 60%," terang Wakil Presiden Direktur BNI, Herry Sidharta kepada KONTAN, Kamis (22/6).
Perbankan targetkan dana murah tumbuh dua digit
JAKARTA. Di tengah tren penurunan margin laba bersih, sejumlah perbankan menyiasati prospek kinerja keuangannya dengan memperbesar dana murah atawa current account and saving account (CASA) untuk menekan biaya dana. Umumnya, mereka menargetkan pertumbuhan dana murah di kisaran dua digit. Semisal PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang ingin porsi CASA di kisaran 60%65% dari total dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir 2017. Per Mei 2017, dana murah BNI tercatat berjumlah Rp 251,11 triliun, atau setara 59,51% dari total DPK yang senilai Rp 421,94 triliun. CASA BNI tersebut, mampu tumbuh 22,42% dari periode yang sama tahun 2016 yang senilai Rp 205,11 triliun. Guna mencapai target tersebut, bank berlogo angka 46 ini berupaya meningkatkan transaksi nasabah dan mendorong pengembangan teknologi digital banking. "Kami meningkatkan transaksi, baik dari debitur dan nasabah dengan memanfaatkan teknologi digitalisasi untuk mencapai rasio CASA 60%," terang Wakil Presiden Direktur BNI, Herry Sidharta kepada KONTAN, Kamis (22/6).