KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan terus mencatatkan pertumbuhan yang positif pada segmen bisnis remitansi di penghujung tahun ini. Hal ini seiring dengan konsistensi yang dilakukan bank dalam mendorong perluasan layanan untuk memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat dan nasabah untuk kebutuhan pengiriman uang atau remitansi Pekerja Migran Indonesia (PMI). PT Bank Mandiri misalnya, yang hingga Juli 2023 mencatat peningkatan frekuensi transaksi layanan remitansi mencapai 12% secara tahunan, sementara volume transaksi remitansi meningkat 5% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Senior Vice President Retail Deposit Products and Solution Bank Mandiri Evi Dempowati mengatakan, pertumbuhan transaksi remitansi secara umum didukung dengan telah live nya fitur Remitansi Digital di Livin by Bank Mandiri, dimana transaksi yang diproses terus tumbuh rata-rata 20% setiap bulannya.
Baca Juga: Transaksi Remitansi BRI, BCA dan Mandiri Menanjak di Akhir Tahun 2022 "Pertumbuhan dari bisnis remitansi mendorong pendapatan komisi bank tumbuh 5% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya," ujar Evi kepada kontan.co.id, Rabu ( 6/9). Asal tahu saja, pada semester I-2023 pendapatan komisi BMRI mencapai Rp 9,22 triliun, meningkat dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 8,10 triliun. Ia mengatakan, negara penyumbang incoming remittance terbesar Bank Mandiri yakni, Singapura, USA, dan Arab Saudi. Sementara negara penyumbang outgoing remittance terbesar bank Mandiri yakni, Singapura, China, dan Hongkong. Di tahun ini, pihaknya memproyeksikan transaksi pada bisnis remitansi akan terus tumbuh hingga 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, dampak dari pertumbuhan transaksi pun diproyeksikan akan mendorong pendapatan berbasis komisi bisa meningkat 5%-10% hingga akhir tahun ini.