KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) diakui perbankan sempat tersendat selama periode pandemi Covid-19. Selain menurunnya permintaan pasar, hal ini utamanya disebabkan oleh banyak bank yang tengah fokus melakukan perbaikan kualitas kredit seperti restrukturisasi. Sekaligus, beberapa bank juga telah menetapkan kebijakan yang lebih ketat terkait pemberian kredit di tengah pandemi. Meski begitu, sejatinya realisasi penyaluran KPR masih tetap tumbuh deras. Ambil contoh, PT Bank CIMB Niaga Tbk yang mengatakan sampai dengan Mei 2020 KPR masih tumbuh hampir 10% secara year on year (yoy). Baca Juga: Pemerintah lelang tujuh seri SUN pada Selasa (30/6), target indikatif Rp 40 triliun
Perbankan tetap optimis KPR masih akan tumbuh hingga akhir tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) diakui perbankan sempat tersendat selama periode pandemi Covid-19. Selain menurunnya permintaan pasar, hal ini utamanya disebabkan oleh banyak bank yang tengah fokus melakukan perbaikan kualitas kredit seperti restrukturisasi. Sekaligus, beberapa bank juga telah menetapkan kebijakan yang lebih ketat terkait pemberian kredit di tengah pandemi. Meski begitu, sejatinya realisasi penyaluran KPR masih tetap tumbuh deras. Ambil contoh, PT Bank CIMB Niaga Tbk yang mengatakan sampai dengan Mei 2020 KPR masih tumbuh hampir 10% secara year on year (yoy). Baca Juga: Pemerintah lelang tujuh seri SUN pada Selasa (30/6), target indikatif Rp 40 triliun