Perbankan yakin penyaluran KPR masih bisa tumbuh hingga akhir tahun, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) sudah mulai bergerak naik sejak Juni 2020 setelah tiga bulan sebelumnya tidak bergerak karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Oleh karena itu, sejumlah bank optimis kredit konsumsi yang satu ini akan mengalami pertumbuhan positif hingga akhir tahun.

CIMB Niaga contohnya, memasuki bulan Juni mendapatkan banyak permintaan pengajuan KPR dengan total booking sebesar Rp 600 miliar sepanjang satu bulan itu. Dengan mulai bergeraknya permintaan itu, bank ini meyakini penyaluran KPR di semester II ini akan bergerak naik.

Baca Juga: Tren penurunan suku bunga acuan bisa jadi katalis bagi BBRI di sisa tahun 2020


Mortgage & Indirect Auto Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi mengakui bahwa dampak pandemi Covid-19 terhadap penyaluran KPR perseroan sangat besar. KPR bank ini masih berhasil tumbuh sepanjang semester I lebih karena ditopang tingginya booking yang didapat di kuartal I setelah program-program yang dilaksanakan di akhir tahun lalu.

Per Juni 2020, CIMB Niaga mencatatkan outstanding KPR sebesar Rp 34,61 triliun. Itu tumbuh 2,6% atau senilai Rp 881 miliar dari akhir tahun lalu dan tumbuh 9% dibandingkan periode yang sama tahun 2019. "Ini murni ditopang penjualan developer pada kuartal IV tahun lalu. Kalau tahun ini secara riil penjualan properti sudah turun 50% lebih," jelas Heintje pada Kontan.co.id, Selasa (21/7).

Selama masa PSBB, CIMB lebih fokus melakukan webinar dengan developer dan aktif melakukan komunikasi kepada nasabah eksisting yang diharapkan akan melakukan booking KPR di semester II ini, apalagi setelah pelonggaran PSBB.

Heintje bilang, fokus utama CIMB adalah menjalin komunikasi dan kerjasama dengan developer dibanding melakukan pemasaran sendiri. Sebab percuma saja jika developer tidak menghasilkan penjualan.

Baca Juga: Layanan digital jadi solusi mendorong bisnis remitansi perbankan

Hingga akhir tahun, CIMB Niaga menargetkan penyaluran KPR tumbuh 8%. Namun menurut Heitje pribadi bisa tumbuh 5%-6% saja tahun ini sudah sangat bagus mengingat besarnya tekanan yang terjadi di kuartal II. Bank ini masih tetap fokus menyasar ticket size sekitar Rp 800 juta ke bawah.

Editor: Tendi Mahadi