Kurs rupiah kembali tertekan dalam beberapa waktu terakhir. Dampak fluktuasi mata uang terhadap kinerja perbankan di Indonesia memang tak terlalu signifikan. Sebab dari sisi pendanaan, bank di Indonesia masih condong menghimpunnya dari masyarakat ketimbang menerbitkan obligasi global. Tapi ada satu hal yang dikhawatirkan perbankan nasional, yakni dampak tidak langsung dari para nasabah yang terkena imbas. Terutama nasabah yang memiliki kredit dollar, dan yang mengandalkan bahan baku impor, yang bisa berujung pada peningkatan kredit macet. Pada umumnya, perusahaan cenderung tergoda menarik pendanaan dalam bentuk valas saat melihat kondisi rupiah stabil. Kondisi itu ada kalanya masih diperburuk dengan keteledoran tidak melakukan hedging (lindung nilai). Ini tentu mencemaskan, lantaran fluktuasi nilai tukar bisa saja bergejolak kapan saja.
Perbanyak instrumen hedging
Kurs rupiah kembali tertekan dalam beberapa waktu terakhir. Dampak fluktuasi mata uang terhadap kinerja perbankan di Indonesia memang tak terlalu signifikan. Sebab dari sisi pendanaan, bank di Indonesia masih condong menghimpunnya dari masyarakat ketimbang menerbitkan obligasi global. Tapi ada satu hal yang dikhawatirkan perbankan nasional, yakni dampak tidak langsung dari para nasabah yang terkena imbas. Terutama nasabah yang memiliki kredit dollar, dan yang mengandalkan bahan baku impor, yang bisa berujung pada peningkatan kredit macet. Pada umumnya, perusahaan cenderung tergoda menarik pendanaan dalam bentuk valas saat melihat kondisi rupiah stabil. Kondisi itu ada kalanya masih diperburuk dengan keteledoran tidak melakukan hedging (lindung nilai). Ini tentu mencemaskan, lantaran fluktuasi nilai tukar bisa saja bergejolak kapan saja.