JAKARTA. Dorojatun Kuntjoro Jakti menyarankan pemerintah membuat kapal feri berukuran besar untuk memanfaatkan masa pra pembangunan Jembatan Selat Sunda . Mantan Menko Perekonomian itu mengatakan, kapal feri ini nanti digunakan untuk mengatasi jeda antri kendaraan di Pelabuhan Merak dan Bakauheuni. Hal ini disampaikan Dorodjatun seusai memberikan kuliah umum bertajuk Tragedi Bangsa: Berpikir Daratan Dalam Membangun Negara Kepulauan di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Jumat (25/6). “Silahkan saja bangun jembatan Selat Sunda, tapi kan waktunya bakal lama. Jadi sebaiknya pemerintah membuat sasaran antara selama proyek itu belum selesai,” tukasnya. Dorodjatun bercerita, kala menjadi Menko Perekonomian ia pernah didatangi tim dari China yang mengajukan konsep pembangunan Jembatan Selat Sunda. Mereka menaksir, masa konstruksi bakal menghabiskan waktu antara 7-10 tahun. Itu belum termasuk proses kajian dan lelang.
Hitung-hitungan dulu masih mahal. Dengan jangka waktu pinjaman 30 tahun, maka ongkos angkut yang ditanggung dan tentu dibebankan ke konsumen, akan mahal. “Satu rit bisa setengah juta rupiah. Sehingga pemilik truk pasti keberatan,” tukasnya. Saat ini tarif angkut truk besar golongan VI dengan menggunakan feri di selat Sunda hanya seharga Rp 445.000.