JAKARTA. Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) terus berupaya mengusulkan perubahan akronim BPR dari semula Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat. Ketua Umum Perbarindo, Joko Suyanto mengungkapkan, alasannya adalah, BPR bukan hanya sekadar memberikan pinjaman, tetapi juga menjadi lembaga perbankan. Hal ini berarti, tugas BPR adalah menghimpun dan menyerap dana dari masyarakat, selain memberikan pinjaman. "Kami juga menyerap dan menghimpun dana masyarakat. Yang kami inginkan adalah, masyarakat memahami image (citra) BPR secara lebih luas sehingga kepercayaan masyarakat juga meningkat," kata Joko di Jakarta, Senin (26/8).
Perbarindo ngotot ubah akronim BPR
JAKARTA. Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) terus berupaya mengusulkan perubahan akronim BPR dari semula Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat. Ketua Umum Perbarindo, Joko Suyanto mengungkapkan, alasannya adalah, BPR bukan hanya sekadar memberikan pinjaman, tetapi juga menjadi lembaga perbankan. Hal ini berarti, tugas BPR adalah menghimpun dan menyerap dana dari masyarakat, selain memberikan pinjaman. "Kami juga menyerap dan menghimpun dana masyarakat. Yang kami inginkan adalah, masyarakat memahami image (citra) BPR secara lebih luas sehingga kepercayaan masyarakat juga meningkat," kata Joko di Jakarta, Senin (26/8).