JAKARTA. Bank Sentral Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan perbankan atau BI rate sebanyak 75 basis poin menjadi 6,5%. Kebijakan ini dinilai banyak pihak menurunkan proyeksi kredit perbankan. Namun rupanya, tak semua perbankan pesimistis dengan BI rate itu. Seperti yang diutarakan oleh Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyatno di Jakarta, Senin (26/8). Selain bisa menangkal kenaikan BI rate tersebut, Joko juga yakin, BPR mampu menhadapi gejolak krisis ekonomi. Menurut Joko, BPR optimistis mampu menghadapi kemungkinan adanya gejolak krisis ekonomi maupun dampak dari kebijakan kenaikan BI rate. Menurutnya, ada dua hal yang mendorong rasa optimisme dia.
Perbarindo optimistis BPR tahan gejolak krisis
JAKARTA. Bank Sentral Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan perbankan atau BI rate sebanyak 75 basis poin menjadi 6,5%. Kebijakan ini dinilai banyak pihak menurunkan proyeksi kredit perbankan. Namun rupanya, tak semua perbankan pesimistis dengan BI rate itu. Seperti yang diutarakan oleh Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyatno di Jakarta, Senin (26/8). Selain bisa menangkal kenaikan BI rate tersebut, Joko juga yakin, BPR mampu menhadapi gejolak krisis ekonomi. Menurut Joko, BPR optimistis mampu menghadapi kemungkinan adanya gejolak krisis ekonomi maupun dampak dari kebijakan kenaikan BI rate. Menurutnya, ada dua hal yang mendorong rasa optimisme dia.