KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perbatasan Malaysia dan Singapura, Reciprocal Green Lane (RGL) dan Periodic Commuting Arrangement (PCA) diperkirakan akan dibuka mulai awal Agustus 2020. Pembukaan jalur perbatasan Malaysia dan Singapura untuk menghidupkan kembali aktivitas masyarakat. Selain dengan Malaysia, Singapura juga bersiap membuka diri untuk negara lain. Singapura akan mengizinkan kunjungan dari warga negara lain yang berasam dari zona hijau corona. Baca juga:
Harta orang terkaya sedunia, Jeff Bezos sentuh rekor lagi, ini nilainya Menteri Luar Negeri Malaysia, Hishammuddin Hussein mengatakan RGL dapat digunakan untuk perjalanan lintas perbatasan yang ditujukan untuk bisnis penting dan resmi antara kedua negara bertetangga ini. PCA dapat digunakan untuk masyarakat yang memiliki izin imigrasi, melakukan perjalanan pulang-pergi secara periodik ke kedua negara. “Melalui diskusi yang baik, Malaysia konsisten untuk mencapai mufakat, terutama dalam hal prosedur operasi standar (SOP) dan protokol kesehatan umum Covid-19," ujar Hishammuddin seperti yang dilansir dari South China Morning Post pada Selasa (7/7/2020).
Hishammuddin mengatakan bahwa kesepakatan terkait SOP dan protokol kesehatan umum Covid-19 tersebut penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para warga. "Kedua negara terlibat dalam perjalanan lintas perbatasan," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri pada Senin (6/7/2020). Kedua negara juga mendiskusikan tentang perjalanan lintas batas para pekerja sehari-hari dari Malaysia-Singapura, dan kemungkinan pembukaan penuh jalan lintas perbatasan kedua negara. Hishammuddin kemudian menyampaikan bahwa selain Singapura, pihaknya juga tengah melakukan diskusi dengan beberapa negara lainnya yang dikategorikan negara hijau atau aman dari Covid-19, untuk membuka pejalanan lintas negara. Beberapa negara yang dimaksudnya, antara lain Brunei, Selandia Baru, Jepang, Australia, dan Korea Selatan. Baca juga:
Ukraina siap perang jika tank Rusia mengancam, rudal ini sudah disiagakan Sebelum melangsungkan diskusi dengan 6 negara tersebut, terlebih dahulu Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH) melakukan identifikasi tingkat keamanan negara tersebut terhadap Covid-19 dan diumumkan oleh Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah. Diskusi yang berlangsung menyinggung soal pembukaan perbatasan bersyarat, untuk urusan bisnis penting, siswa internasional, dan pasokan makanan di negara-negara Asia Tenggara.
Editor: Adi Wikanto