Perbedaan Utama Asam Sulfat dan Asam Folat, Jangan Sampai Keliru Menggunakannya!



KONTAN.CO.ID -  Informasi tentang asam sulfat dan asam folat untuk ibu hamil akhir-akhir ini menjadi buah bibir masyarakat.

Tahukah Anda bahwa asam yang dibutuhkan oleh ibu hamil bukanlah asam sulfat melainkan asam folat?

Mengutip dari Encyclopedia Britannica, asam sulfat merupakan salah satu mineral dengan tingkat keasaman yang tinggi. 


Asam ini memiliki sifat yang korosif sehingga penggunaannya dibatasi dan bisa menimbulkan efek samping berbahaya untuk kesehatan. 

Baca Juga: Unsur dan Struktur Penulisan Teks Berita dan Kaidah Bahasa yang Digunakan

Sedangkan asam yang baik untuk kesehatan, khususnya ibu hamil, adalah asam folat. Asam ini merupakan salah satu jenis vitamin B yakni vitamin B9 yang dapat membantu perkembangan organ janin. 

Agar tidak keliru, berikut ini beberapa perbedaan mendasar dari asam sulfat dan asam folat. 

Kegunaan asam sulfat dan asam folat

Mengutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) asam folat atau folic acid adalah nama lain dari salah satu jenis vitamin B yakni vitamin B9. 

Vitamin ini sangat baik untuk tubuh dan asupannya perlu dipenuhi setiap hari, baik untuk ibu hamil, anak-anak, orang dewasa hingga lansia. Kegunaan dari asam folat untuk tubuh diantaranya seperti: 

  • Meregenerasi sel-sel tubuh
  • Menjaga daya tahan tubuh
  • Mencegah anemia 
  • Meningkatkan kemampuan berfikir
  • Menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung
  • Mencegah depresi
  • Mencegah gangguan kehamilan seperti gangguan pertumbuhan organ bayi
Berbeda dengan asam folat, asam sulfat sangat berbahaya untuk tubuh dan kesehatan. Mineral dengan rumus kimia H2SO4 ini dapat menyebabkan luka bakar serius pada kulit yang terkena cairan asam ini. 

Bahkan paparan asam sulfat baik dalam jumlah kecil maupun besar, dapat merusak pernapasan hingga menyebabkan kematian. 

Melansir National Library of Medicine, kegunaan asam sulfat lebih banyak dibutuhkan di bidang industri manukfaktur diantaranya: 

  • Membuat pupuk
  • Bahan peledak
  • Salah satu bahan baku lem atau perekat
  • Bahan baku pembuatan deterjen
  • Baterai
  • Salah satu bahan penyulingan minyak bumi untuk memisahkan zat pengotornya
  • Cairan elektrolit aki
  • Membersihkan karat
  • Bahan baku pewarna seperti cat dan tinta printing
  • Pestisida
Baca Juga: Apa Itu Asam Sulfat? Ini Pengertian, Kegunaan, dan Bahaya Sembarangan Menggunakannya

Sumber asam sulfat dan asam folat

Asam sulfat adalah mineral anorganik yang cukup sulit ditemukan di bumi daam keadaan murni. Hal ini dikarenakan sifatnya yang higroskopis atau dapat menyerap air di lingkungan sekitarnya dengan baik.

Bersumber dari Sampoerna Academy, meskipun secara murni sulit ditemukan di alam, hasil oksidasi asam sulfat cukup mudah ditemukan. 

Oksidasi asam sulfat pada atmosfer dapat menghasilkan sulfur dioksida. Kandungan sulfur dioksida yang tinggi dapat menyebabkan hujan asam yang berbahaya untuk lingkungan.

Asam sulfat juga bisa didapatkan dengan cara mengoksidasi mineral sulfida seperti besi sulfida.

Sedangkan asam folat cukup mudah didapat di beberapa jenis makanan sehat seperti jeruk, telur, brokoli, bayam, pisang, susu, gandum, alpukat, dan stroberi.

Selain makanan, kebutuhan asam folat juga bisa dipenuhi dengan cara mengonsumsi suplemen asam folat atau multivitamin sesuai dengan dosis yang dianjurkan. 

Efek samping dan bahaya keduanya

Seperti penjelasan di atas, asam sulfat dapat membahayakan kesehatan tubuh dan lingkungan karena tingkat keasamannya yang tinggi. 

Bahaya yang bisa muncul akibat penggunaan asam sulfat yang sembarangan, dikutip dari VelocityEHS, yakni:

  • Luka bakar serius jika terkena kulit atau bagian tubuh lainnya
  • Kerusakan saluran pernapasan jika terus menerus menghidup udara yang mengandung asam sulfat
  • Iritasi mata dan membran mukosa
  • Pengikisan gigi
  • Merusak kayu dan logam
  • Dapat menimbulkan ledakan jika tercampur senyawa lain seperti sodium permanganate dan potassium permanganate
  • Menyebabkan hujan asam yang dapat merusak lingkungan
Oleh karena itu penggunaan asam sulfat tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan prosedur industri terkait.

Untuk efek samping asam folat, umumnya jarang terjadi. Namun tidak ada salahnya Anda mengetahui apa saja efek samping yang bisa timbul akobat konsumsi vitamin ini. 

Gejala efek samping tersebut yakni kelelahan, kulit memerah, sesak, demam, gangguan pernapasan, gangguan saluran pernapasan, gatal-gatal atau ruam kulit, mengi, hingga gangguan saraf dan anoreksia.

Untuk mencegah timbulnya efek samping, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan dosis asam folat yang sesuai kebutuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News