JAKARTA. Beberapa perusahaan asuransi umum berencana memperbesar pangsa pasar mereka di sektor ritel. Ini demi meningkatkan pendapatan premi, sekaligus menekan klaim, sehingga potensi keuntungan perusahaan semakin besar. Wajar saja, beberapa perusahaan harus menanggung beban klaim yang lebih besar dari nasabah korporasi. Salah satu perusahaan yang mencatatkan lonjakan klaim yang sangat besar adalah PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), mencapai Rp 3,5 triliun pada tahun 2012. Jumlah itu melonjak 100% dibandingkan setahun sebelumnya. Lonjakan klaim juga melebihi perhitungan manajemen yang telah ditetapkan dalam rencana anggaran kerja (RKAP) senilai Rp 1,8 triliun. Penyebab lonjakan itu karena Jasindo membayar klaim asuransi satelit dari PT Telkom yang gagal mengorbit. Selain itu, klaim asuransi minyak, gas dan perkapalan juga meningkat drastis. "Tahun lalu, sektor korporat memang menyulitkan," ujar Budi Tjahjono, Direktur Utama Jasindo, akhir pekan lalu.
Perbesar ritel, agar klaim tak melambung
JAKARTA. Beberapa perusahaan asuransi umum berencana memperbesar pangsa pasar mereka di sektor ritel. Ini demi meningkatkan pendapatan premi, sekaligus menekan klaim, sehingga potensi keuntungan perusahaan semakin besar. Wajar saja, beberapa perusahaan harus menanggung beban klaim yang lebih besar dari nasabah korporasi. Salah satu perusahaan yang mencatatkan lonjakan klaim yang sangat besar adalah PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), mencapai Rp 3,5 triliun pada tahun 2012. Jumlah itu melonjak 100% dibandingkan setahun sebelumnya. Lonjakan klaim juga melebihi perhitungan manajemen yang telah ditetapkan dalam rencana anggaran kerja (RKAP) senilai Rp 1,8 triliun. Penyebab lonjakan itu karena Jasindo membayar klaim asuransi satelit dari PT Telkom yang gagal mengorbit. Selain itu, klaim asuransi minyak, gas dan perkapalan juga meningkat drastis. "Tahun lalu, sektor korporat memang menyulitkan," ujar Budi Tjahjono, Direktur Utama Jasindo, akhir pekan lalu.