JAKARTA. Pada pekan ketiga Januari 2017, pasokan surat utang emiten mulai mengalir. Obligasi korporasi pertama yang dijajakan tahun ini berasal dari PT Bank Bukopin Tbk senilai Rp 1,6 triliun. Menurut catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017 tersebut berkupon tetap 11% per tahun. Instrumen bertenor tujuh tahun ini akan kedaluwarsa pada 31 Januari 2024. Surat utang ini akan ditawarkan pada 24-26 Januari 2017. Obligasi ini baru akan dicatat di Bursa Efek Indonesia pada 1 Februari 2017. Desmon Silitonga, Fund Manager Capital Asset Management, berpendapat, surat utang besutan Bank Bukopin ini akan laris di pasar primer. Kupon yang ditawarkan cukup menarik, lebih dari 330 basis poin di atas yield surat utang negara (SUN) bertenor sama. "Tahun sebelumnya kupon obligasi korporasi perbankan pasti satu digit. Tapi ini malah 11%, sudah masuk fair itu," terang dia.
Perburuan obligasi korporasi dimulai
JAKARTA. Pada pekan ketiga Januari 2017, pasokan surat utang emiten mulai mengalir. Obligasi korporasi pertama yang dijajakan tahun ini berasal dari PT Bank Bukopin Tbk senilai Rp 1,6 triliun. Menurut catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017 tersebut berkupon tetap 11% per tahun. Instrumen bertenor tujuh tahun ini akan kedaluwarsa pada 31 Januari 2024. Surat utang ini akan ditawarkan pada 24-26 Januari 2017. Obligasi ini baru akan dicatat di Bursa Efek Indonesia pada 1 Februari 2017. Desmon Silitonga, Fund Manager Capital Asset Management, berpendapat, surat utang besutan Bank Bukopin ini akan laris di pasar primer. Kupon yang ditawarkan cukup menarik, lebih dari 330 basis poin di atas yield surat utang negara (SUN) bertenor sama. "Tahun sebelumnya kupon obligasi korporasi perbankan pasti satu digit. Tapi ini malah 11%, sudah masuk fair itu," terang dia.