Percakapan Rahasia Bocor: Jerman Berniat Beri Ukraina Rudal untuk Hancurkan Krimea



KONTAN.CO.ID - Bocoran audio yang diperoleh mata-mata Rusia dan kemudian disiarkan oleh jaringan berita yang dikendalikan negara Rusia RT pada hari Jumat (1/3/2024) menunjukkan bahwa para pejabat tinggi Jerman sedang mendiskusikan rencana untuk kemungkinan mengirim rudal jarak jauh ke Ukraina yang dapat menghancurkan jembatan utama Krimea.

Pejabat senior Jerman mengonfirmasi keaslian audio tersebut kepada The Wall Street Journal.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan kepada Business Insider melalui email bahwa "percakapan di sektor angkatan udara" telah disadap. Akan tetapi, dia tidak dapat memberikan pernyataan tentang isi komunikasi yang disadap.


Juru bicara tersebut menambahkan bahwa badan kontra-intelijen sedang melakukan penyelidikan atas kebocoran tersebut dan mereka tidak dapat mengatakan apakah ada perubahan yang dilakukan pada rekaman atau transkrip yang dibagikan di media sosial.

Audio tersebut berkaitan dengan pertemuan yang diadakan pada bulan Februari, di mana panglima angkatan udara Jerman, Jenderal Ingo Gerhartz, mengumpulkan para pembantunya untuk mempersiapkan presentasi di hadapan menteri pertahanan negara tersebut. 

Baca Juga: Vladimir Putin Marah Besar! Peringatkan Barat akan Risiko Perang Nuklir, Ada Apa?

Presentasi tersebut menguraikan bagaimana Jerman dapat mengirimkan Taurus, sebuah rudal berpemandu jarak jauh, ke Ukraina dan berapa banyak rudal yang diperlukan untuk menghancurkan Jembatan Kerch, The Journal melaporkan.

Rudal-rudal tersebut telah menjadi salah satu permintaan utama Ukraina kepada Jerman. 

Menurut MBDA, produsen rudal Eropa, Taurus memiliki jangkauan yang jauh sekitar 310 mil dan kemampuan siluman yang dapat menghindari deteksi radar, sehingga memungkinkan untuk menargetkan infrastruktur yang lebih kompleks seperti jembatan.

Namun hal ini juga menjadi alasan utama mengapa Kanselir Jerman Olaf Scholz enggan – yang membuat beberapa pejabat di kabinet Scholz dan oposisi konservatif frustrasi – untuk memberikan senjata kepada Ukraina.

"Taurus adalah senjata yang jangkauannya sangat luas," kata Scholz pada hari Senin di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh kantor berita Jerman dpa, menurut The Associated Press. 

Kanselir berpendapat bahwa sistem persenjataan tidak diperlukan dan menyatakan kekhawatirannya bahwa hal itu dapat meningkatkan perang.

Audio yang bocor tidak mengonfirmasi bahwa Jerman secara pasti akan mengirim rudal Taurus ke Ukraina. Kebocoran tersebut mungkin semakin membahayakan peluang Ukraina untuk mendapatkan senjata tersebut, kata para analis, menurut The Journal.

Baca Juga: Proyeksi Ekonomi Jerman Dipangkas 0,2%

Dalam percakapan tersebut, para perwira militer sedang mempertimbangkan bagaimana mereka dapat mengirimkan Taurus ke Ukraina, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melatih tentara Ukraina untuk mengoperasikan rudal tersebut, dan berapa banyak rudal yang harus dikirim Jerman, The Journal melaporkan.

Para pejabat, menurut laporan itu, juga terdengar mengakui bahwa Taurus dapat menghancurkan jembatan Krimea – jalur pasokan utama bagi Rusia – dan bahwa dibutuhkan 10 hingga 20 rudal untuk menghindari sistem pertahanan Rusia dan menghancurkan infrastruktur.

"Tidak ada alasan nyata untuk mengatakan kita tidak bisa melakukan ini; ini hanya bergantung pada garis merah politik," terdengar Gerhartz berkata dalam audio tersebut, menurut The Journal. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie