KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (
WEHA) berencana melakukan penambahan modal melalui Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau
rights issue. Untuk melakukan aksi korporasi tersebut, Weha Transportasi telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) sebagai penasihat keuangan perseroan. Edgar Surjadi, Direktur Keuangan WEHA menjelaskan, saat ini proses
rights issue sedang berlangsung dan diharapkan dapat memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada di akhir bulan Juli 2022.
“Terkait jumlah dan harga saham yang akan diterbitkan akan dijelaskan lebih lanjut ketika sudah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK,” jelas dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (19/7). Lebih lanjut, dia mengatakan perseroan pertimbangan pemilihan BRIDS karena, kapasitas BRIDS sudah terpercaya di dalam menangani proses aksi korporasi beberapa perusahaan ternama di Indonesia.
Baca Juga: WEHA Transportasi Bukukan Pendapatan Rp 43 Miliar pada kuartal II-2022 “Kebersediaan BRIDS menjadi penasihat keuangan menunjukkan bahwa adanya keyakinan BRIDS atas kapasitas WEHA,” tuturnya. Dia menambahkan, pemulihan kinerja Perseroan pasca Covid-19 cukup baik dengan adanya penurunan angka kasus dan pelonggaran aktivitas dibuka Perseroan melihat pemulihan pasar yang sangat signifikan. Hal ini menunjukkan
market transportasi mempunyai tingkat ketahanan yang cukup baik. “Karena pembukaan ekonomi dan melihat pemulihan pasar yang sangat cepat, Perseroan melihat ini sebagai peluang untuk Perseroan melakukan ekspansi guna merebut pangsa pasar transportasi,” ungkapnya. Untuk rencana ekspansi ke depan, strategi pertama ekspansi Perseroan adalah memperkuat ekosistem yang telah ada. Ekosistem perseroan saat ini sudah dilengkapi oleh bisnis Bus Charter, Intercity Shuttle, Open Trip dan logistik, dimana masing-masing bisnis tersebut dapat bersinergi sehingga meningkatkan utilisasi aset perseroan.
“Kedua, kami akan memperluas area jangkauan terutama di area Pulau Jawa,” tambah dia. Edwin bilang, dengan dibukanya kembali berbagai pembatasan dalam industri transportasi dan pariwisata, perseroan percaya industri ini akan
rebound, terutama di semester kedua tahun 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari