Percepat pembangunan PLTU, Toba Bara (TOBA) siapkan capex US$ 160 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) masih fokus menyelesaikan sejumlah proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Lantas, memasuki tahun ini perusahaan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 160 juta yang sebagian besar akan digunakan untuk percepatan proyek tersebut.

Asal tahu saja, jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan capex yang dikeluarkan TOBA pada tahun lalu yakni US$ 120 juta.


Baca Juga: Bisnis tertekan, merger dan akuisisi di sektor tambang minim

Direktur TOBA Pandu Patria Sjahrir menyampaikan, saat ini pihaknya tengah berupaya menyelesaikan proyek PLTU Sulbagut-1 di Gorontalo dan PLTU Sulut-3 di Minahasa dengan kapasitas masing-masing sebesar 120 megawatt (MW). Untuk saat ini, kedua proyek tersebut masih dalam tahap konstruksi fisik.

Ia pun menyebut, sumber pendanaan capex TOBA di tahun ini akan berasal dari kombinasi utang dan ekuitas.

"Perusahaan juga masih memiliki fasilitas project financing yang tersedia sejak proyek PLTU Sulbagut-1 dan PLTU Sulut-3 mencapai fase financial close masing-masing di 2017 dan 2018 silam," tambah dia, Selasa (7/1).

Baca Juga: Emiten Batubara Kerek Produksi Tahun Depan

Proyek PLTU Sulbagut-1 ditargetkan selesai pada kuartal keempat tahun ini. Adapun proyek PLTU Sulut-3 diproyeksikan kelar pada kuartal kedua 2021.

Di sisi lain, Pandu menampik kabar perusahaan yang sedang mengincar saham di Blok Kangean. "Kami ingin klarifikasi rumor tersebut tidak benar," ujar dia.

TOBA pun tetap fokus pada rencananya menjadi perusahaan energi terintegrasi. Selain menggarap proyek PLTU Sulbagut-1 dan Sulut-3, emiten ini juga memiliki aset PLTU di Probolinggo, Jawa Timur. Hal ini berkat kepemilikan 5% saham atas saham PT Paiton Energi yang mengelola PLTU tersebut.

Dengan porsi saham 5%, maka kapasitas PLTU Paiton yang menjadi aset TOBA sebesar 102,3 MW. Secara keseluruhan, PLTU Paiton memiliki kapasitas mencapai 2.045 MW.

Baca Juga: Menengok proyeksi produksi emiten-emiten batubara di 2020

Begitu kedua proyek PLTU di kawasan Sulawesi selesai, diharapkan pendapatan TOBA dari sektor kelistrikan akan meningkat secara signifikan. "Kami memperkirakan porsi pendapatan dari bisnis pembangkit listrik akan mencapai hingga 50% dari pendapatan total perusahaan," ungkap Pandu.

Mengutip laporan keuangan di kuartal III-2019, TOBA meraih total pendapatan sebesar US$ 230,70 juta. Sementara pendapatan dari sektor pembangkit listrik tercatat sebesar US$ 61,57 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto