KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) tengah mempercepat pengerjaan proyek Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Maluku. Proyek pembangunan bendungan ini terbagi dalam dua paket pekerjaan yaitu paket 1 berupa pembangunan bendungan utama dan paket 2 berupa pembangunan bangunan pelimpah
(spillway) serta fasilitas lainnya. Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra mengungkapkan, meski pekerjaan fisik sempat tertunda karena proses pembebasan lahan yang memakan waktu kurang lebih 2,5 tahun, pihaknya optimistis dapat menyelesaikan proyek tersebut sesuai target. Yakni pada November 2022. “Tim di lapangan baru mulai pekerjaan konstruksi pada Agustus 2020 yang lalu dan sampai Februari ini progresnya sudah mencapai 23,05%,” ungkap Novias dalam keterangan tertulis, Rabu (3/3).
Hutama Karya bersama PT Jaya Konstruksi kini tengah mempercepat pengerjaan proyek paket 2 dengan total nilai kontrak sebesar Rp 1,01 triliun yang dananya bersumber dari APBN tahun 2017–2022. Beberapa upaya percepatan pun dilakukan untuk mencapai target tersebut.
Baca Juga: Hutama Karya targetkan gedung asrama wanita UII segera rampung akhir Juni 2021 Pada pekerjaan galian misalnya, Hutama Karya melakukan optimalisasi dari 32 bulan menjadi 19 bulan dengan meningkatkan jam kerja atau
double shift serta
upgrade spesifikasi alat berat yang digunakan agar lebih cepat selesai. "Tim juga menggunakan
steel form work yang difabrikasi khusus dan didatangkan langsung dari Jakarta sehingga penggunaannya lebih mudah dan cepat,” jelas Novias. Dia pun memastikan, upaya percepatan proyek dilakukan dengan tetap menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang ketat. Selain itu, Hutama Karya menegaskan tetap berkomitmen mengedepankan aspek
quality, health, safety, security and environment (QHSSE). Dalam pencarian
quarry penambangan batu dan pasir untuk material konstruksi misalnya, diutamakan berada di sekitar lahan area bendungan serta memiliki spesifikasi yang sesuai. “Jika
quarry berada di sekitar lokasi proyek, maka akan mempercepat proses pekerjaan produksi material konstruksi. Tim proyek juga telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pertambangan setempat terkait hal tersebut,” ungkap Novias.
Baca Juga: Hutama Karya Siap Menerapkan Transaksi Nirsentuh di Ruas Jalan Tol Sebagai informasi, Bendungan Way Apu terletak di dua kecamatan di Pulau Buru Provinsi Maluku, yaitu di Desa Wapsalit Kecamatan Lolong Guba dan Desa Wea Flan Kecamatan Wae Lata. Bendungan ini bertipe Urugan Zonal dengan Inti Tegak setinggi 72 meter.
Pembangunannya dilakukan di atas lahan seluas kurang lebih 444,79 hektare dengan luas genangan mencapai 235,10 hektare dan dapat menampung air maksimal 50 juta meter kubik. Apabila sudah beroperasi akhir tahun 2023 nanti, Bendungan Way Apu diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar antara lain tersedianya air irigasi seluas 10.000 Ha dan air baku dengan debit 0,5 m3 /detik. Juga mereduksi banjir sebanyak 557 m3/detik serta sebagai tempat pariwisata baru yang akan menumbuhkan perekonomian daerah. Selain itu, aliran air pada bendungan juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik sebesar 8 MW yang mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah di Pulau Buru dan sekitarnya.
Baca Juga: Hutama Karya: Tidak ada kerugian yang berarti dalam pergantian teknologi nirsentuh Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati