KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjadi salah satu negara dengan hutan mangrove terluas di dunia, Indonesia berperan penting dalam mengendalikan perubahan iklim global. Bahkan, mangrove juga bisa mencegah erosi dan abrasi, serta menjadi habitat biota Laut yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkat perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) terus berupaya untuk mempercepat rehabilitasi mangrove. Upaya ini juga menghimpun dukungan masyarakat, salah satunya dengan menggelar Sekolah Lapang Masyarakat Mangrove di Hutan Kemasyarakatan (HKM) Sebrang Bersatu, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Program yang diikuti oleh 40 peserta ini , terdiri dari perwakilan Kelompok Masyarakat, Koordinator Lapangan dan Pendamping Desa. Di mana nantinya mereka akan diberikan edukasi terkait pengelolaan ekosistem mangrove, pemetaan partisipatif, teknik rehabilitasi ekosistem mangrove, penyemaian dan penanaman, monitoring dan penyulaman, serta rencana tindak lanjut berbasis sumber daya lokal.
Percepat rehabilitasi mangrove, BRGM gelar sekolah lapang di Bangka Belitung
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjadi salah satu negara dengan hutan mangrove terluas di dunia, Indonesia berperan penting dalam mengendalikan perubahan iklim global. Bahkan, mangrove juga bisa mencegah erosi dan abrasi, serta menjadi habitat biota Laut yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkat perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) terus berupaya untuk mempercepat rehabilitasi mangrove. Upaya ini juga menghimpun dukungan masyarakat, salah satunya dengan menggelar Sekolah Lapang Masyarakat Mangrove di Hutan Kemasyarakatan (HKM) Sebrang Bersatu, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Program yang diikuti oleh 40 peserta ini , terdiri dari perwakilan Kelompok Masyarakat, Koordinator Lapangan dan Pendamping Desa. Di mana nantinya mereka akan diberikan edukasi terkait pengelolaan ekosistem mangrove, pemetaan partisipatif, teknik rehabilitasi ekosistem mangrove, penyemaian dan penanaman, monitoring dan penyulaman, serta rencana tindak lanjut berbasis sumber daya lokal.