Percepat vaksinasi Covid-19, pemerintah libatkan organisasi masyarakat



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah memperluas pelibatan pihak-pihak dalam percepatan vaksinasi.

Selain tokoh dan organisasi keagamaan, TNI dan Polri, percepatan vaksinasi juga melibatkan organisasi masyarakat. "Perluas keterlibatan semua pihak termasuk organisasi keagamaan, organisasi masyarakat termasuk misionaris, juga kelompok pecinta alam juga keterlibatan TNI," kata Nadia kepada Kontan.co.id, Senin (1/11).

Adapun hingga akhir tahun ini pemerintah menargetkan 59% sasaran vaksinasi Covid-19 telah menerima suntikan dosis kedua atau 123 juta orang. Target tersebut sejalan dengan target WHO agar setiap negara di dunia dapat mencapai 40% suntikan dosis kedua diakhir tahun ini.


"Diharapkan bahwa di akhir tahun kita bisa sampai 290 sampai 300 juta suntikan. Dimana dosis pertamanya perhitungan kami bisa 168 juta orang atau 80,9% dan yang lengkap dosis kedua adalah 123 juta orang atau 59%," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Konsep Segitiga Epidemi COVID-19, kenali 3 faktor penularan virus corona

Adapun saat ini jumlah vaksin yang telah digunakan ialah 194 juta dosis. Dimana laju vaksinasi mencapai 50 juta suntikan dalam waktu 5 minggu. Dengan laju tersebut Budi menargetkan minggu ini jumlah suntikan dapat menyentuh 200 juta suntikan.

Saat ini vaksinasi dosis pertama sudah mencakup 119 juta orang atau 57% dari sasaran. Kemudian yang sudah mendapatkan dosis lengkap ada 73,8 juta orang atau 35%.

Stok vaksin yang dimiliki saat ini ialah 252 juta dosis vaksin Covid-19, dimana 241 juta sudah didistribusikan ke Provinsi/Kabupaten/Kota. Saat ini stok vaksin yang dimiliki pemerintah ada sekitar 47 juta dosis yang berada di Provinsi/Kabupaten/Kota. Jumlah tersebut dinilai mencukupi untuk pelaksanaan vaksinasi sebulan ke depan.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Per Oktober 2021, premi bruto Maximus Insurance tumbuh 139%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli