KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai kondisi ekonomi domestik pada paruh pertama 2025 belum cukup kuat untuk mendorong percepatan pertumbuhan di semester II. Padahal pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef, Rizal Taufiqurrahman, mengatakan lemahnya daya beli akibat tekanan inflasi masih menjadi hambatan utama. Di saat yang sama, suku bunga tinggi menekan ruang konsumsi dan investasi. Dari sisi eksternal, ketegangan geopolitik di Timur Tengah memicu fluktuasi harga komoditas dan memperlemah sentimen pasar keuangan dalam negeri.
Percepatan Pertumbuhan Ekonomi RI di Paruh Kedua 2025 Perlu Koreksi Kebijakan
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai kondisi ekonomi domestik pada paruh pertama 2025 belum cukup kuat untuk mendorong percepatan pertumbuhan di semester II. Padahal pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef, Rizal Taufiqurrahman, mengatakan lemahnya daya beli akibat tekanan inflasi masih menjadi hambatan utama. Di saat yang sama, suku bunga tinggi menekan ruang konsumsi dan investasi. Dari sisi eksternal, ketegangan geopolitik di Timur Tengah memicu fluktuasi harga komoditas dan memperlemah sentimen pasar keuangan dalam negeri.
TAG: