KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Direktorat Jenderal Pajak untuk mempercepat proses restitusi pajak pertambahan nilai (PPN) direspon positif. Meski begitu, pengamat pajak menilai perlu ada perlindungan hukum fiskus untuk bisa menerapkan percepatan proses restitusi PPN. Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan, ada catatan khusus apabila restitusi dipermudah, yakni perlindungan hukum fiskus. “Masih banyak aparat penegak hukum tidak paham dan kriminalisasi. Jaksa banyak yang masih menganggap adanya selisih atau konfirmasi faktur dalam restitusi ini masuk kategori penyalahgunaan wewenang atau bahkan tipikor,” ujar Yustinus kepada KONTAN, Senin (19/3).
Percepatan proses restitusi PPN perlu akomodasi perlindungan hukum fiskus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Direktorat Jenderal Pajak untuk mempercepat proses restitusi pajak pertambahan nilai (PPN) direspon positif. Meski begitu, pengamat pajak menilai perlu ada perlindungan hukum fiskus untuk bisa menerapkan percepatan proses restitusi PPN. Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan, ada catatan khusus apabila restitusi dipermudah, yakni perlindungan hukum fiskus. “Masih banyak aparat penegak hukum tidak paham dan kriminalisasi. Jaksa banyak yang masih menganggap adanya selisih atau konfirmasi faktur dalam restitusi ini masuk kategori penyalahgunaan wewenang atau bahkan tipikor,” ujar Yustinus kepada KONTAN, Senin (19/3).