Percetakan raup berkah Pilkada serentak



JAKARTA. Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di 101 daerah yang berlangsung 15 Februari 2017 kemarin, turut mendongkrak penghasilan perusahaan percetakan. Namun keuntungan yang dirasakan tidak sebanyak pilkada serentak di 2015 lalu. Menurut catatan KONTAN, di 2015 total anggaran barang Percetakan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rp 1,8 triliun.

Sementara di 2017 ini, menurut Ketua Dewan Pertimbangan Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI), Jimmy Juneanto anggaran percetakan tersebut hanya Rp 280 miliar. “Daerah yang melakukan pemilihan tidak sebanyak tahun sebelumnya, juga jumlahnya tidak sebanding dengan pilpres,” ungkap Jimmy kepada KONTAN (1/3).

Jumlah anggaran percetakan tersebut menurut Jimmy masih kecil ketimbang penghasilan industri percetakan Indonesia yang per tahunnya Rp 300 triliun. Jimmy mengatakan, perusahaan yang merasakan kenaikan penghasilan hanya yang memenangi tender saja. “Untuk pilkada kemarin hanya sekitar 20 perusahaan percetakan,” ujarnya.


Perusahaan pemenang tender tidak selalu berlokasi persis di daerah dilangsungkannya plikada. “Seperti Jakarta kemarin, pemenang tendernya sebuah perusahaan percetakan di Makassar,” sebut Jimmy.

Sedangkan untuk pilkada DKI Jakarta putaran kedua ini, tidak diberi lagi kepada percetakan sebelumnya. Pilkada Jakarta yang akan dilakukan dua putaran ini telah memiliki perusahaan percetakan yang baru. Jimmy mengatakan, pemenang tender ialah Penerbit dan percetakan Dian Rakyat.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Intermassa Printing Mughi Nurhani mengatakan, sistem pelelangan cetak kertas pilkada menyebabkan hanya beberapa percetakan saja yang mendapatkan pesanan. “Ada satu percetakan yang mendapatkan order cetak untuk 40 daerah lebih,” sebut Mughi kepada KONTAN (1/3).

PT Intermassa saat pilkada kemarin hanya kebagian jatah satu kabupaten, yakni Muaro Jambi. Nilai pemesanan percetakan kurang lebih hanya Rp 78 juta. “Omzet kita tidak terlalu signifikan naiknya akibat order pilkada kemarin,” ujar Mughi. 

Saat pilkada Februari lalu, Mughi yang juga Ketua PPGI memperkirakan kenaikan penghasilan perusahaan percetakan yang memasok kebutuhan KPU hanya naik sedikit 5% dibandingkan bulan biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini