JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memasang target hubungan dagang dan investasi bilateral antara Indonesia dengan Vietnam bisa kembali meningkat ke posisi US$ 2,5 miliar tahun ini, setelah sempat terpuruk di tahun 2009. Pada 2008, hubungan dagang dan investasi kedua negara ASEAN tersebut mencapai US$ 2,3 miliar. Namun, pada periode Januari-November 2009 nilainya hanya sebesar US$ 1,8 miliar. Bahkan, Kadin Indonesia pun memasang target pesimis bahwa nilai hubungan bilateral Indonesia-Vietnam sepanjang tahun lalu tidak lebih dari US$ 2 miliar. “Tahun lalu sepertinya sekitar US$ 1,9 miliar,” kata Pjs Ketua Umum Kadin Indonesia Adi Putra Tahir, usai acara Vietnam-Indonesia Business Forum, Senin (1/3). Pasalnya, jelas Adi, krisis ekonomi global menjadi penyebab utama penyusutan nilai dagang dan investasi dua negara. “Tentu ketika krisis menerpa, orang juga susah berinvestasi,” paparnya. Demi meningkatkan nilai ekonomi hubungan tersebut, Kadin Indonesia dengan Kadin Vietnam atau Vietnam Chamber of Commerce and Industry (VCCI) meneken nota kesepahaman. Melalui nota kesepahaman tersebut, setiap pihak dalam perjanjian saling berbagi informasi mengenai peluang maupun hambatan investasi, terutama dari sisi regulasi. Nantinya, setiap informasi yang terdata akan dipasok kepada pemerintah untuk dibahas di tingkat petinggi ASEAN. “Nantinya ini akan menjadi bekal buat Presiden ketika menghadiri pertemuan petinggi negara anggota ASEAN di Vietnam April mendatang,” ujar Ketua Komite Bidang Kerjasama Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam Kadin Indonesia Juan Gondokusumo.
Perdagangan dan Investasi Indonesia-Vietnam Ditargetkan US$ 2,5 miliar
JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memasang target hubungan dagang dan investasi bilateral antara Indonesia dengan Vietnam bisa kembali meningkat ke posisi US$ 2,5 miliar tahun ini, setelah sempat terpuruk di tahun 2009. Pada 2008, hubungan dagang dan investasi kedua negara ASEAN tersebut mencapai US$ 2,3 miliar. Namun, pada periode Januari-November 2009 nilainya hanya sebesar US$ 1,8 miliar. Bahkan, Kadin Indonesia pun memasang target pesimis bahwa nilai hubungan bilateral Indonesia-Vietnam sepanjang tahun lalu tidak lebih dari US$ 2 miliar. “Tahun lalu sepertinya sekitar US$ 1,9 miliar,” kata Pjs Ketua Umum Kadin Indonesia Adi Putra Tahir, usai acara Vietnam-Indonesia Business Forum, Senin (1/3). Pasalnya, jelas Adi, krisis ekonomi global menjadi penyebab utama penyusutan nilai dagang dan investasi dua negara. “Tentu ketika krisis menerpa, orang juga susah berinvestasi,” paparnya. Demi meningkatkan nilai ekonomi hubungan tersebut, Kadin Indonesia dengan Kadin Vietnam atau Vietnam Chamber of Commerce and Industry (VCCI) meneken nota kesepahaman. Melalui nota kesepahaman tersebut, setiap pihak dalam perjanjian saling berbagi informasi mengenai peluang maupun hambatan investasi, terutama dari sisi regulasi. Nantinya, setiap informasi yang terdata akan dipasok kepada pemerintah untuk dibahas di tingkat petinggi ASEAN. “Nantinya ini akan menjadi bekal buat Presiden ketika menghadiri pertemuan petinggi negara anggota ASEAN di Vietnam April mendatang,” ujar Ketua Komite Bidang Kerjasama Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam Kadin Indonesia Juan Gondokusumo.