Perdagangan Perdana Hari Ini, Personel Alih Daya (PADA) Menjadi Emiten Ke-57 di BEI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Personel Alih Daya Tbk mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/12). Emiten berkode saham PADA ini menjadi perusahaan tercatat ke-57 di BEI pada tahun 2022.

Pada perdagangan perdana hingga akhir sesi I hari ini, harga saham PADA menguat 18% ke Rp 118 per saham dari harga IPO Rp 100 per saham.

PADA menggelar penawaran umum perdana atawa initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 900 juta saham baru. Jumlah saham tersebut setara 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh PADA setelah IPO. Personel Alih Daya menetapkan harga IPO sebesar Rp 100 per saham sehingga meraup dana Rp 90 miliar dari aksi korporasi ini.


Baca Juga: Empat Perusahaan Antre IPO, Cermati Sektor dan Calon Emiten Berikut

Dalam siaran pers, Kamis (8/12), PADA menyebut, dana yang dihimpun sebesar Rp 20 miliar melalui penjatahan terpusat (pooling allotment) serta Rp 70 miliar melalui penjatahan pasti (fixed allotment). Masa penawaran umumnya berlangsung pada 2-6 Desember 2022.

IPO PADA mengalami oversubcribed 23,9 kali. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah UOB Kay Hian Sekuritas dan penjamin emisi efeknya Erdhika Elit Sekuritas.

Personel Alih Daya merupakan penyedia jasa teknikal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi, jasa call center, jasa layanan perkantoran, jasa keamanan dan jasa sumber daya manusia. Wilayah pemasaran PADA tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Personel Alih Daya (PADA) Tawarkan Harga Rp 100-Rp 120 pada IPO, Bidik Dana Rp 108 M

Perusahaan ini memiliki satu kantor pusat di Jakarta, satu tempat pelatihan dan 24 kantor perwakilan. Personel Alih Daya melewati krisis pada saat pandemi dalam dua tahun terakhir. PADA mengambil keputusan dan langkah strategis dengan melakukan efisiensi operasional yang cukup signifikan di semua bidang guna menjaga performa keuangan.

Pada 2021, PADA membukukan pendapatan sebesar Rp 701 miliar dengan laba bersih Rp 4,38 miliar. Adapun total aset pada akhir 2021 sebesar Rp 199,49 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati