Perdagangan perdana, saham SMBR melonjak 12,5%



JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) resmi melakukan pencatatan saham perdana saham alias initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (28/6). SMBR merupakan emiten ke-17 yang melakukan pencatatan selama tahun 2013 ini.

Secara keseluruhan, emiten saham perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) ini merupakan emiten ke- 472 yang melantai di bursa. SMBR menjadi emiten BUMN ke-20 yang melepas sahamnya kepada publik.

Direktur Utama PT Semen Baturaja, Pamudji Rahardjo mengungkapkan, pencatatan saham merupakan realisasi dari komitmen perseroan menjadi sebuah perusahaan publik dengan memperdagangkan sahamnya di lantai bursa.


"Pencatatan saham Semen Baturaja merupakan peristiwa yang sangat bersejarah, sekaligus menjadi tantangan baru. Keberhasilan ini mendorong kami untuk bekerja lebih keras lagi ke depan, guna meningkatkan dan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Hanya dengan cara itulah kami membayar kepercayaan investor," kata Pamudji di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/6).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen berharap, kedatangan Semen Baturaja di lantai bursa bisa menjadi pendorong peningkatan likuiditas pasar saham Indonesia. "Semoga saham SMBR dapat menjadi buruan investor," kata Hoesen.

Saham SMBR ditawarkan dengan harga Rp 560 per saham. Pada perdagangan perdana di papan utama BEI, saham SMBR menyentuh rekor penjualan tertinggi pada posisi Rp 700 dan penjualan terendah pada Rp 580. Transaksi terakhir berada di harga Rp 620.

Frekuensi perdagangan saham SMBR diperdagangkan sebanyak 570 kali dengan total volume 120.000 lot, dan total transaksi  Rp 40 miliar. Saat diperdagangkan, saham SMBR sudah naik 12,5% dari harga perdana IPO.

Perseroan industri semen BUMN ini melepas 2,33 miliar saham atau 23,76% dari modal yang disetorkan dan disetor penuh usai IPO. Dari jumlah ini, 19,16 juta saham atau 0,82% dari jumlah penerbitan saham ditawarkan untuk program employee stock allocation (ESA).

Selain itu, ada 162,32 juta saham atau 1,65% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO digunakan untuk pelaksanaan program management and employee stock option plan (MESOP).

SMBR berhasil mengantongi dana tunai Rp 1,3 triliun dari keseluruhan jumlah saham yang dilepas perseroan. Alokasi penggunaan dana hasil IPO, sekitar 25% digunakan untuk pengadaan dan pengembangan lahan. Sekitar 70% akan digunakan untuk pembelian mesin dan peralatan utama.

Sisanya, sekitar 5% akan digunakan untuk pembelian peralatan elektronik dan otomatisasi mesin dan desain. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi pada IPO Semen Baturaja ini adalah PT Bahan Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri