Perdagangan Saham Wall Street (13/10) Dibuka Terjun Bebas, Nasdaq Memimpin



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama di bursa saham New York Stock Exchange alias Wall Street dibuka melemah tajam pada hari Kamis (13/10) setelah pengumuman data inflasi di Amerika Serikat. 

Penurunan terdalam pada indeks Nasdaq.

Kantor berita Reuters (13/10) menyebutkan Nasdaq Composite turun 285,3 poin, atau 2,74%, menjadi 1.0131,816 pada bel pembukaan. 


Adapun Dow Jones Industrial Average turun 455,0 poin, atau 1,56%, pada pembukaan ke 28.755,83. 

S&P 500 turun 56,7 poin, atau 1,58%, pada pembukaan menjadi 3.520,37.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun Tajam Setelah Data Inflasi AS Naik Lagi

Setelah pengumuman data inflasi AS yang menunjukkan masih tinggi atau dengan penurunan lebih besar dari perkiraan awal.

Kondisi ini memberikan peluang lebih banyak amunisi kepada Federal Reserve untuk tetap mengambil kebijakan agresif mengerek suku bunga acuan the Fed Fund Rate.  

Seperti kita tahu, Amerika Serikat mengumumkan data laju inflasi pada hari ini, Kamis (13/10)

Tercatat inflasi bulanan sebesar 8,2% secara year on year, dan sebesar 0,4% secara bulanan atau MoM

Angka laju inflasi di Amerika Serikat ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan para analis dan pelaku pasar di negeri itu.

Baca Juga: Inflasi AS Bulan September Naik Lagi, Bunga The Fed Diprediksi Naik 75 Basis Poin

Berdasarkan konsensus para analis dan pelaku pasar, laju inflasi September 2022 diharapkan bisa mereda di kisaran 8,1% secara tahunan atau YoY.

Sementara perkiraan laju inflasi bulanan alias MoM sekitar 0,2% saja.

Meskipun demikian, laju inflasi di Amerika Serikat pada September 2022 ini sedikit melandai jika dibandingkan dengan inflasi Agustus 2022 sebesar 8,3%.

Selain itu jika Amerika Serikat juga mengumumkan laju inflasi inti yang masih cukup tinggi yakni di kisaran 6,6% secara tahunan.

Sementara laju inflasi inti secara bulanan sebesar 0,6% MoM secara bulanan.

Sama dengan laju inflasi umum laju inflasi inti ini juga di atas ekspektasi pelaku pasar.

Baca Juga: Inflasi AS September 2022 di Atas Ekspektasi Pasar, 8,2% YoY dan MoM 0,4%

Adapun perkiraan inflasi inti semula bisa turun di kisaran 6,5% secara tahunan

Sedangkan perkiraan laju inflasi inti secara bulanan sebesar 0,4%.

Menurut catatan the Berau of Labor Statistic, pada pengumuman Kamis (13/10) menyebutkan kenaikan harga tertinggi pada kelompok bahan makanan, tempat tinggal dan perawatan medis. Kelompok ini pada September 2022 lalu mengalami kenaikan sebesar 0,4% dibandingkan dengan Agustus 2022 sebesar 0,1%.

Selain itu kelompok harga komoditas yang volatil mendorong inflasi adalah harga makanan, bensin dan harga energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar