Perdagangan SUN lanjutkan tren pekan kemarin



JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada penutupan perdagangan Jumat (12/5) bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan menjelang dirilisnya data-data penting Amerika Serikat (AS).

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 9 bps. Perubahan imbal hasil yang cukup besar didapati pada SUN dengan tenor menengah dan panjang.

Sehingga, Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra memperkirakan, perdagangan SUN hari ini akan berlanjut dari pergerakan perdagangan akhir pekan lalu.


Selain itu, perdagangan Senin juga berpeluang terjadinya kenaikan harga SUN seiring dengan penurunan imbal hasil surat utang global serta menguatnya nilai tukar rupiah.

"Dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan data neraca perdagangan April 2017 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini serta Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan berlangsung pada 17 sampai 18 Mei 2017," ujarnya.

Meskipun memang, secara teknikal harga SUN masih berada pada tren penurunan, sehingga dalam jangka pendek pergerakan harganya masih akan cenderung turun.

"Namun indikator teknikal menunjukkan bahwa harga SUN mulai menjauhi area jenuh jual (oversold) yang memberikan sinyal bahwa pelaku pasar mulai berani untuk melakukan pembelian di pasar sekunder seiring," tukasnya.

Apalagi tingkat imbal hasil SUN yang mengalami kenaikan setelah mengalami koreksi harga dalam sepekan terakhir.

Dengan begitu, Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder dengan melakukan aksi beli bertahap (buy on weakness).

Bagi investor juga disarankan melakukan trading dengan peluang adanya kenaikan harga dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian secara bertahap terhadap SUN yang masih menawarkan tingkat imbal hasil yang menarik seperti seri FR0067, FR0066, FR0069, FR0036, ORI013, dan FR0031.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto