Perdamaian Israel-Palestina Sudah di Depan Mata



JERUSSALEM. Apa yang ditunggu Palestina sepertinya akan segera terwujud. Dalam siaran radio tentara Israel, Menteri Keuangan Yuval Steinitz mengemukakan, dalam pidatonya nanti, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan melakukan perundingan damai dengan Palestina seiring dengan adanya tekanan dari Amerika Serikat (AS).

Steinitz bilang, nantinya, pidato Netanyahu akan menekankan dua elemen penting, yakni keinginan Israel untuk berdamai dalam jangka waktu yang lama dengan kesiapan untuk melakukan kompromi, serta keteguhan Israel bahwa keamanan negaranya akan dipertahankan dalam kondisi apa pun.

Sekadar mengingatkan, pada 4 Juni lalu Presiden Barack Obama sempat berpidato pada dunia Muslim. Dalam pidatonya, Obama bilang, Israel harus menghentikan pembangunannya di kawasan Tepi Barat. Selain itu, penciptaan negara Palestina merupakan satu-satunya resolusi untuk konflik Arab.


“Netanyahu kemungkinan akan mengadopsi beberapa poin utama yang akan menjadi solusi bagi kedua negara, namun bisa jadi ditanggapi secara berbeda atau misinterpretasi oleh beragam pemirsa,” jelas Jonathan Spyer, Political Scientist Herliya Interdisciplinary Center.

Sementara itu, Negosiator Senior Palestina Saeb Erakat bilang, tidak akan ada komitmen penuh dari road map yang ada. Namun, rencana perdamaian yang disusun oleh AS, PBB, Uni Eropa dan Rusia kemungkinan akan diterima.

“Komitmen ini akan dikenal sebagai solusi dua negara dan memberikan kesepakatan damai seiring dengan dihentikannya aktivitas penguasaan wilayah,” jelas Erakat di stasiun radio Palestina. Dia juga berharap, blokade Israel di Jalur Gaza juga akan dicabut secepatnya.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie