KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi penunjang minyak dan gas bumi yakni PT Perdana Karya Perkasa Tbk mengincar kontrak-kontrak anyar pada tahun ini. Direktur Independen Perdana Karya Perkasa, Untung Haryono menyampaikan pihaknya sedang mengikuti tender untuk empat proyek pada 2019. Pertama, proyek dari Santos Energy Pty.Ltd untuk pekerjaan layanan pemasangan lepas pantai atau
offshore hook up service for Meliwis Field sebesar Rp 25 miliar. “Untuk tender ini sedang proses klarifikasi teknis,” ujarnya, Senin (24/6).
Emiten berkode saham
PKPK ini juga membidik proyek untuk pekerjaan
call out fabrication and construction services dari Santos Energy Pty.Ltd dengan nilai proyek Rp 30 miliar. Selanjutnya, PKPK mengincar proyek PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga untuk pekerjaan
flowline and facilities construction support services dengan nilai Rp 150 miliar dan untuk pekerjaan
trunkline maintenance services senilai Rp 25 miliar. Kedua proyek tersebut masih dalam tahap pra kualifikasi. Untung berharap PKPK mampu memenangkan salah satu dari empat tender tersebut. “Kita sudah beberapa kali dapat untuk proyek yang
call out fabrication and construction services senilai Rp 30 miliar, minimal kita dapat yang ini,” jelas Untung. PKPK biasanya mengerjakan kontrak dalam jangka waktu dua hingga tiga tahun. Untung menargetkan pihaknya mampu memperoleh salah satu kontrak pada September 2019. Sementara, untuk sisa kontrak yang masih mereka garap tersisa Rp 6,08 miliar dari Santos Energy Pty.Ltd yakni untuk pekerjaan
call out fabrication and construction services dan akan berakhir pada 5 September mendatang. Dengan perhitungan dapat memperoleh salah satu kontrak baru tersebut, PKPK mematok pendapatan sebesar Rp 24 miliar tahun ini. Jumlah ini lebih tinggi dari total pendapatan PKPK tahun lalu sebesar Rp 6,82 miliar. Hingga kuartal pertama tahun ini PKPK baru mengantongi pendapatan Rp 3,42 miliar tumbuh 2,70% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,33 miliar.
PKPK mampu menekan beban pokok pendapatan 17,24% menjadi Rp 2,64 miliar dari sebelumnya Rp 3,19 miliar. Sehingga laba kotor naik hampir empat kali lipat menjadi Rp 778,59 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya RP 146,44 juta. PKPK sudah mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk pada kuartal pertama tahun ini sebesar Rp 10,67 juta, pada periode yang sama tahun sebelumnya mereka masih menanggung rugi Rp 579,59 juta. “Kita harap dapat salah satu kontrak, apabila kontrak dapat kita optimis bisa membukukan laba tahun ini,” ungkapnya. Saat ini mereka masih fokus menggeluti usaha di bidang jasa konstruksi penunjang minyak dan gas. Sebelumnya, PKPK pernah aktif dalam bisnis batubara, namun perseroan memutuskan untuk fokus mengejar target pekerjaan jasa minyak dan gas. Namun, Untung tak menampik jika perusahaan nantinya akan mengembangkan usaha di luar minyak dan gas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .