JAKARTA. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) optimistis akan mampu meraih pendapatan Rp 300 miliar hingga akhir Desember 2013, atau Target pendapatan ini tidak jauh berbeda dengan realisasi pendapatan di tahun lalu. Adapun kontribusi utama dari pendapatan tersebut berasal dari jasa konstruksi minyak dan gas bumi (migas). Herry Priambodo, Sekretaris Perusahaan PT Perdana Karya Perkasa Tbk mengatakan, pada tahun ini, sejatinya perusahaan ini menargetkan untuk meraih kontrak proyek konstruksi migas baru senilai Rp 1 triliun. "Namun, kami proyeksikan kontrak baru yang ada hanya senilai Rp 600 miliar, sehingga jumlah pendapatan yang bisa kami dapat hingga akhir tahun sekitar setengahnya atau Rp 300 miliar," katanya kepada KONTAN, pekan lalu. Sekadar informasi, pada Semester I-2013, PKPK meraih pendapatan sebesar Rp 150,83 miliar atau turun tipis dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu di periode yang sama sebanyak Rp 151,94 miliar. Pemasukan utama sekitar 90% pendapatan perusahaan berasal dari usaha penunjang jasa dan konstruksi minyak dan gas bumi.
Perdana Karya Yakin Raih Pendapatan Rp 300 Miliar
JAKARTA. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) optimistis akan mampu meraih pendapatan Rp 300 miliar hingga akhir Desember 2013, atau Target pendapatan ini tidak jauh berbeda dengan realisasi pendapatan di tahun lalu. Adapun kontribusi utama dari pendapatan tersebut berasal dari jasa konstruksi minyak dan gas bumi (migas). Herry Priambodo, Sekretaris Perusahaan PT Perdana Karya Perkasa Tbk mengatakan, pada tahun ini, sejatinya perusahaan ini menargetkan untuk meraih kontrak proyek konstruksi migas baru senilai Rp 1 triliun. "Namun, kami proyeksikan kontrak baru yang ada hanya senilai Rp 600 miliar, sehingga jumlah pendapatan yang bisa kami dapat hingga akhir tahun sekitar setengahnya atau Rp 300 miliar," katanya kepada KONTAN, pekan lalu. Sekadar informasi, pada Semester I-2013, PKPK meraih pendapatan sebesar Rp 150,83 miliar atau turun tipis dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu di periode yang sama sebanyak Rp 151,94 miliar. Pemasukan utama sekitar 90% pendapatan perusahaan berasal dari usaha penunjang jasa dan konstruksi minyak dan gas bumi.