Perdana melantai di bursa, saham Archi Indonesia (ARCI) naik 2%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan penghuni baru hari ini, Senin (28/6). Perusahaan tambang pure-play emas PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) secara resmi mencatatkan saham perdana atau listing di bursa. 

Saat perdagangan perdananya, harga saham emiten ke-21 yang melantai di BEI itu naik 15 poin atau 2% menjadi Rp 765 per saham. Sebelumnya, harga ARCI berada di 750 per saham. 

Melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), ARCI melepas 3,72 juta saham biasa atau setara 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO. Adapun setiap sahamnya dilepas dengan harga Rp 750 per saham. 


Dengan demikian, dana yang dikantongi mencapai Rp 2,79 triliun. Jumlah emisi tersebut merupakan yang terbesar sepanjang tahun ini. 

Baca Juga: Archi Indonesia (ARCI) akan melantai di BEI pada hari ini (28/6), begini kinerjanya

Berdasarkan hasil dari penawaran saham selama masa bookbuilding dan offering period melalui sistem e-IPO, ARCI melihat antusiasme para investor ritel. Ini tercermin dari pesanan yang masuk melebihi porsi yang telah telah dialokasikan sebelumnya (oversubscribed) untuk Penjatahan Terpusat (pooling allotment).

Oleh karena itu, selaras dengan peraturan penjatahan baru (mekanisme clawback) dari sistem e-IPO di BEI, ARCI mengalokasikan porsi Penjatahan Terpusat untuk investor ritel yang lebih tinggi daripada yang perseroan telah alokasikan sebelumnya, serta mengurangi porsi Penjatahan Pasti (fixed allotment) untuk investor institusi.

Dalam menggelar aksi korporasi ini, ARCI menggandeng PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, serta PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

"Archi telah lama merencanakan untuk melakukan IPO. Ini merupakan salah satu milestones yang berhasil dicapai oleh Perseroan dan merupakan momen yang berharga bagi kami. Kami sangat bersyukur atas kepercayaan seluruh pihak terkait yang telah mendukung Perseroan untuk merealisasikan IPO ini," ujar Wakil Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk Rudy Suhendra dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (28/6). 

Mengutip prospektusnya, sekitar 95% dana hasil IPO akan digunakan ARCI dan atau entitas anak untuk pembayaran sebagian pokok utang bank. Sisa dana lainnya akan digunakan anak perusahaan, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan atau PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) untuk pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja.

Sekadar informasi, melalui anak usahanya itu, ARCI telah memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman dan rekam jejak operasional di Tambang Emas Toka Tindung yang berlokasi di Sulawesi Utara. ARCI juga telah membangun hubungan erat dengan seluruh stakeholders di sekitar lingkar Tambang Emas Toka Tindung. 

Adapun Tambang Emas Toka Tindung memiliki Cadangan Bijih Emas (bersertifikasi JORC) sebanyak 3,9 juta ons (setara dengan 121 ton) dan mencatatkan pertumbuhan volume produksi yang stabil sejak memulai produksi emas pertama kali pada tahun 2011. Tambang Emas Toka Tindung juga telah  memproduksi lebih dari 200 kilo ons (setara dengan 6,2 ton) emas per tahunnya sejak tahun 2016, serta mencatatkan rekor produksi tertinggi yang mencapai 270 kilo ons (setara dengan 8,4 ton) emas.

Selanjutnya: Archi Indonesia terus berupaya menggandakan kapasitas pabrik pengolahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi