KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan emiten baru. PT Indo Pureco Pratama Tbk (
IPPE) secara resmi mencatatkan saham perdana atau
listing di bursa hari ini, Kamis (9/12). Saat perdagangan perdananya, saham IPPE mengalami kenaikan harga hingga 35% menjadi Rp 135 per saham. Asal tahu saja, saat penawaran umum saham perdana atau
initial public offering (IPO), sahamnya dilepas dengan harga Rp 100 per saham. Oleh karenanya, IPPE secara otomatis terkena
auto rejection atas atau ARA. Berdasar ketentuan bursa, saham dengan rentang Rp 50-Rp 200 bisa mengalami kenaikan harga maksimal 35%.
Baca Juga: Jika Ada Lebih dari satu Pemilik Saham Dengan Hak Suara Multipel, ini Aturan Mainnya Adapun penawaran umum yang dilaksanakan pada 2-7 Desember 2021 itu mengalami
oversubscribed 19,11 kali dari penawaran
pooling. IPPE menawarkan satu miliar saham atau setara 21,74% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dus, melalui aksi korporasi ini IPPE mengantongi dana segar hingga Rp 100 miliar. Direktur Utama Indo Pureco Pratama Syahmenan mengungkapkan, IPO merupakan strategi IPPE untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, dan tata kelola. Prinsip keterbukaan perusahaan yang lebih baik sebagai perusahaan publik diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi
stakeholders. Adapun sebagian besar dana dihimpun akan dimanfaatkan sebagai belanja modal sekitar 40,83% dan sisanya sekitar 39,11% untuk modal kerja. "Penggunaan dana dari perolehan penawaran umum yang digunakan untuk belanja modal diantaranya, sekitar 40,83% digunakan untuk pembelian mesin-mesin untuk pabrik
crude coconut oil, refined bleaching deodorised, virgin coconut oil, dan
packaging. Sekitar 34,84% digunakan untuk pembangunan pabrik meliputi pendirian baru dan perluasan. Sekitar 24,33% digunakan untuk pembelian tangki stok," ungkapnya, Kamis (9/12). Sementara itu, modal kerja yang dimaksud adalah pembelian bahan baku, operasional kantor, perizinan, transportasi, biaya produksi, dan operasional lainnya.
Baca Juga: Pengamat: Pasar modal Tanah Air menarik bagi unicorn untuk listing Syahmenan mengamati, kelapa merupakan komoditas yang penting bagi rakyat Indonesia dan dapat menjadi penggerak ekonomi rakyat. Hal itu dapat dilihat dari pengelolaan pertanaman kelapa di Indonesia yang sebagian besar dikelola oleh rumah tangga petani. Pengembangan kelapa menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan perekonomian nasional. "Saat ini, produk kelapa Indonesia banyak diperdagangkan dalam bentuk kelapa segar, kopra atau minyak kelapa. Peningkatan nilai tambah terhadap komoditas kelapa menjadi produk bernilai tambah tinggi seperti kopra dan minyak kelapa perlu ditingkatkan," imbuhnya.
Adapun pihaknya sudah mengembangkan
green economic dan menyiapkan strategi-strategi yang komprehensif yang diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar di industri pengolahan minyak buah kelapa. Menjadi perusahaan terbuka merupakan salah satunya strateginya. Sekadar informasi, IPPE memiliki memiliki satu entitas anak yaitu PT Agrindo Lestari Jaya yang memiliki aset lahan berupa tanah seluas 13.587 hektar (ha) yang berlokasi di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Lahan ini akan diperuntukkan sebagai perkebunan kelapa yang menopang kebutuhan bahan baku. Adapun produk-produk yang dihasilkan IPPE sejauh ini ada
virgin coconut oil (VCO),
pure coconut oil (PCO),
crude coconut oil (CCO), dan
copra meal (CM).
Baca Juga: IPO Adaro Minerals Anak Usaha ADRO, Setelah Meraih Laba Baru dibawa Masuk Bursa Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati