Perdana melantai di bursa, saham Surya Biru Murni (SBMA) mentok auto rejection atas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan penghuni baru. PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk secara resmi mencatatkan saham perdana atau listing di bursa hari ini, Rabu (8/9). 

Saat perdagangan perdananya, emiten berkode SBMA itu mengalami kenaikan harga hingga 34,44% menjadi Rp 242 per saham. Asal tahu saja, SBMA ditawarkan di harga Rp 180 per saham saat penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). 

Oleh karenanya, SBMA secara otomatis terkena auto rejection atas atau ARA. Berdasar ketentuan bursa, saham dengan rentang harga acuan Rp 50 hingga Rp 200 dapat bergerak naik maksimal 35%. 


Direktur Utama PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk Rini Dwiyanti mengungkapkan, saham SBMA mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 23 kali porsi poling saat IPO. Adapun penawaran umum telah digelar pada 2-6 September 2021 yang lalu.

Baca Juga: Ada empat emiten baru di BEI dalam sepekan, begini rekomendasi analis

"Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan menunjukkan tingginya minat dari pihak investor untuk memperoleh saham SBMA," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (8/9). 

Asal tahu saja, perusahaan yang bergerak di bidang industri kimia anorganik gas industri itu melepas sebanyak 278,4 juta saham. Dalam melaksanakan aksi korporasi ini, SBMA menggandeng PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

Sebagai pemanis, SBMA juga akan menerbitkan sebanyak 46,4 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada investor sebagai bentuk insentif. 

Sehingga nantinya, setiap pemegang enam saham baru hasil IPO berhak mendapatkan satu Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memungkinkan pemegang saham membeli satu saham perusahaan yang dikeluarkan dalam portepel.

Selanjutnya: Permintaan saham IPO Surya Biru Murni Acetylene oversubscribe 23 kali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi