Perdana melantai di bursa, saham Ulima Nitra (UNIQ) naik 34,75%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan penghuni baru. Emiten yang bergerak di bidang jasa pertambangan dan jasa sewa menyewa peralatan pertambangan, PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) resmi mencatatkan saham perdana atau listing hari ini, Senin (8/3). 

Saat perdana diperdagangkan, saham UNIQ naik hingga 41 poin atau 34,75% ke harga Rp 159.  Asal tahu saja sahamnya dibuka di harga Rp 118. Oleh karenanya, saham UNIQ terkena auto rejection atas atau ARA. 

Berdasar ketentuan bursa, batas kenaikan saham dengan harga acuan Rp 50 hingga Rp 200 adalah 35%. UNIQ mencatatkan volume perdagangan hingga 9.400 saham, dengan nilai mencapai Rp 1,54 juta. Adapun sahamnya diperdagangkan sebanyak 32 kali. 


Direktur Bisnis PT Ulima Nitra Tbk Ulung Wijaya dalam seremoni virtual pencatatan perdana saham UNIQ Senin (8/3) mengungkapkan, listing hari ini merupakan kelanjutan dari penawaran umum perdana saham atawa initial public offering (IPO). 

Asal tahu saja, UNIQ melepas 300 juta saham baru atau setara 9,56% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga sahamnya ditawarkan dengan harga Rp 118 per saham, sehingga total dana yang dikantongi UNIQ dalam proses IPO mencapai Rp 35,4 miliar. 

Baca Juga: Berencana melantai di bursa, Ulima Nitra gunakan kode saham UNIQ

Pada saat IPO, UNIQ juga menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi Perjanjian Utang dengan Opsi Konversi senilai Rp 40 miliar yang dilaksanakan pada tanggal penjatahan. Jumlah tersebut setara dengan 10,80% dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO dan konversi Utang Konversi. 

Sehingga total peningkatan modal yang terkumpul mencapai Rp 74,5 miliar. Di sisi lain, UNIQ  juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memiliki saham dalam program Employee Stock Allocation (ESA). 

Direktur Utama PT Ulima Nitra Tbk Burhan Tjokro dalam keterangan resminya mengungkapkan, Program ESA bertujuan memberikan insentif dan meningkatkan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan, serta memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat dalam mendukung operasional dan ekspansi perusahaan. 

"Terlepas dari kondisi global maupun dalam negeri yang sedang mengalami tekanan akibat ancaman virus corona (Covid-19), proses bookbuilding dan penawaran umum telah berjalan dengan lancar. Selain itu, tingginya antusiasme masyarakat terhadap IPO Perseroan tersebut menunjukkan kepercayaan dan harapan masyarakat yang tinggi terhadap pasar modal pada umumnya dan secara khusus pada prospek usaha Perseroan," imbuh Burhan dalam keterangan resmi yan diterima Kontan.co.id, Senin (8/3). 

PT Surya Fajar Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi mencatat, selama masa penawaran total pesanan yang masuk mencapai 3,9 kali dari jumlah saham ditawarkan. Direktur Utama PT Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang mengungkapkan telah terjadi oversubscribed sebesar 2,9 kali dari total penawaran. 

Sementara khusus untuk pooling, terjadi oversubscribed mencapai kurang lebih 290 kali lipat dari jumlah porsi pooling yang ditawarkan.

Menurut Steffen, tingginya animo masyarakat terhadap penawaran umum didorong fundamental yang kuat, ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang positif, serta sektor usaha yang mendukung. 

Baca Juga: Siap-siap, perusahaan jasa tambang ini akan IPO 300 juta saham, harga hanya Rp 100-an

Selain itu, saham UNIQ diminati karena akses investor yang lebih baik untuk melakukan pemesanan saham. Mengingat UNIQ merupakan perusahaan pertama yang sukses dan berhasil menjalankan sistem bookbuilding dan IPO secara elektronik di Indonesia.

Alasan lain, lanjut Steffen, saham UNIQ  masuk dalam Daftar Efek Syariah yang dikeluarkan oleh OJK. Manajemen juga memiliki pengelolaan risiko yang kuat, tercemin dari rasio utang yang rendah. Per 30 November 2020 (un-audited), rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio) UNIQ hanya tercatat 0,98 kali. 

Sekadar informasi, dana yang diperoleh akan dignakan untuk kebutuhan bahan bakar (oil and fuel), biaya perawatan (service ringan) & spare parts, dan lain-lain guna mendukung kegiatan operasional perusahaan. Misalnya saja, biaya mess, makan karyawan dan perjalanan dinas, dan kebutuhan operasional lainnya, mengingat bisnis perusahaan yang terbilang human capital intensive. 

"Kami harapkan dengan IPO ini perusahaan akan lebih maju dan dikenal tidak hanya di Sumatera tetapi juga di Indonesia, dan menjadi salah satu perusahaan pertambangan nasional terbaik di kelasnya," tutup Ulung. 

Selanjutnya: Gelar IPO di Harga Rp 118, Ulima Juga Terbitkan Saham Baru untuk Konversi Utang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi