Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meminta Hamas Menyerah Sekarang Juga



KONTAN.CO.ID - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (10/12) mengatakan, akhir dari Hamas semakin dekat. Netanyahu juga meminta Hamas untuk menyerah sekarang juga.

Netanyahu mengklaim ada puluhan anggota Hamas yang telah menyerah dalam beberapa hari terakhir dan berharap sisa anggotanya segera meletakkan senjata mereka.

Sebulan yang lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Hamas telah kehilangan kendalinya di Gaza.


"Perang memang masih berlangsung tetapi memasuki awal dari berakhirnya Hamas. Saya katakan kepada teroris Hamas: Ini sudah berakhir. Jangan mati demi (Yahya) Sinwar. Menyerahlah sekarang," kata Netanyahu, dikutip Arab News.

Baca Juga: Korea Utara Menyebut AS Telah Menyalahgunakan Hak Veto

Yahya Sinwar adalah politisi Palestina yang juga menjadi pemimpin gerakan Hamas sejak Februari 2017. Sinwar menggantikan Ismail Haniyeh dan hingga saat ini memimpin Hamas di Jalur Gaza.

Hamas menyangkal klaim Netanyahu terkait adanya puluhan militan mereka yang menyerah. Sebaliknya, Hamas mengatakan mereka telah menghancurkan 180 kendaraan militer Israel selama pertempuran akhir pekan lalu. 

Hamas juga menegaskan bahwa Israel tidak bisa membawa pulang sandera tanpa melalui negosiasi.

Baca Juga: Tank-Tank Israel Berhasil Memasuki Kota Khan Younis, Gaza Selatan

Anggota senior biro politik Hamas, Izzat Al-Rishq, mengatakan bahwa sejarah akan mencatat Gaza sebagai titik kemenangan nyata bagi Hamas. Al-Rishq juga percaya bahwa masa pendudukan Israel di Gaza akan segera berakhir.

"Sejarah akan mengingat Gaza sebagai kemenangan paling nyata bagi militan Palestina. Akhir dari pendudukan telah dimulai di Gaza," kata Al-Rishq.

Militer Israel kini telah memasuki kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, untuk memburu Hamas. 

Rumah sakit utama di Khan Younis, Rumah Sakit Nasser, mulai kewalahan menerima korban tewas dan luka-luka akibat serangan militer Israel. Pada hari Minggu, rumah sakit tersebut melaporkan sudah tidak ada lagi ruang tersisa di unit gawat darurat.