Perebutan Kursi Presiden AS Diprediksi Ketat, Bagaimana Bila Ada Sengketa Pemilu?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan presiden Amerika Serikat dijadwalkan pada tanggal 5 November 2024, diperkirakan akan menjadi salah satu yang paling ketat dalam sejarah politik modern AS.

Dalam konteks persaingan antara calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, dan mantan presiden dari Partai Republik, Donald Trump, pemilih di seluruh negeri dihadapkan pada situasi yang menuntut perhatian dan pemahaman yang mendalam mengenai proses pemilihan dan penghitungan suara.

Kapan Hasil Pemilihan Presiden Diperkirakan Akan Diumumkan?

Pada pemilihan presiden sebelumnya, hasil sering kali diumumkan dalam waktu beberapa jam setelah lokasi pemungutan suara ditutup.


Baca Juga: Trump dan Harris Berebut Suara Pasca Jajak Pendapat yang Berjalan Ketat

Namun, ketatnya persaingan dalam pemilihan kali ini mungkin menyebabkan penundaan dalam pengumuman hasil.

Dalam beberapa kasus, pemenang diumumkan larut malam pada hari pemilihan atau bahkan pada pagi hari setelahnya.

Contohnya, pada pemilihan tahun 2020, hasil Joe Biden sebagai pemenang baru diumumkan pada 7 November, setelah hasil di Pennsylvania mulai jelas.

Pentingnya Negara Bagian Kunci

Dalam pemilihan ini, beberapa negara bagian kunci akan sangat menentukan, termasuk Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin. Masing-masing negara bagian memiliki aturan yang berbeda mengenai kapan dan bagaimana suara dihitung.

Misalnya, di Pennsylvania, jika terdapat selisih suara yang sangat tipis, penghitungan ulang akan dilakukan, yang berpotensi memperpanjang waktu untuk mendapatkan hasil akhir.

Baca Juga: Moo Deng, Si Kuda Nil Viral, Ramalkan Pemenang Pemilu AS 2024

Proses Penghitungan Suara

Penghitungan suara biasanya dimulai dengan suara yang diberikan pada hari pemilihan, diikuti oleh suara awal dan suara melalui pos.

Proses ini melibatkan pemeriksaan dan verifikasi setiap suara yang masuk, untuk memastikan tidak ada ketidaksesuaian atau kecurangan.

Selain itu, pemilih yang memberikan suara secara mail-in atau dari luar negeri sering kali adalah yang terakhir dihitung, yang dapat menyebabkan penundaan lebih lanjut dalam pengumuman hasil.

Menyusul pemilihan, tantangan hukum bisa muncul, terutama terkait dengan kelayakan pemilih dan manajemen daftar pemilih.

Lebih dari 100 tuntutan hukum telah diajukan menjelang pemilihan, menciptakan potensi untuk penundaan lebih lanjut.

Situasi kacau di lokasi pemungutan suara juga bisa memperpanjang proses penghitungan suara.

Baca Juga: AS Bersiap Hadapi Kerusuhan Pemilu: Ada Tombol Panik dan Tim SWAT yang Bersiaga

Apa yang Terjadi Jika Hasil Pemilihan Diperkarakan?

Setelah semua suara yang valid dihitung, proses pemilihan melalui sistem Electoral College akan dimulai. Setiap negara bagian memiliki jumlah suara Electoral College yang berbeda, dan kandidat perlu memperoleh mayoritas suara ini untuk memenangkan pemilihan presiden.

Proses ini dikonfirmasi pada 17 Desember, dan Kongres baru AS akan mengesahkan hasil pemilihan pada 6 Januari.

Hasil pemilihan yang diperdebatkan dapat mengakibatkan upaya untuk menunda sertifikasi hasil.

Setelah pemilihan 2020, ada banyak perdebatan dan tuntutan untuk membatalkan hasil. Meskipun reformasi pemilihan telah membuat proses ini lebih ketat, upaya serupa mungkin terjadi pada pemilihan mendatang.

Editor: Handoyo .